Liputan6.com, Jakarta - Sebagian wilayah di Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur terendam banjir. Mereka pun mengungsi di Universitas Borobudur.
Ketua Koramil Kramat Jati dan Makassar, Rahma, menyebut pengungsi berasal dari RW 03 dan RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu.
Baca Juga
"Pengungsi di sini warga dari RW 03 dan 04. Terakhir ada 500 kepala keluarga (KK) di sini. Banjir merupakan dampak dari luapan aliran Kali Sunter," ucap Rahma di lokasi, Selasa (21/2/2017).
Advertisement
Sedangkan untuk di wilayah RW 11, 12, dan 13, Rahma menjelaskan jika banjir merupakan luapan Sungai Tarum Barat proyek pembangunan jalan layan non-tol Bekasi, Cawang, dan Kampung Melayu (Becak Kayu).
"Untuk jumlah KK yang terkena banjir kurang lebih ada sekitar total 800. Tapi yang ada di sini (Universitas Borobudur) hanya warga RW 03 dan 04 karena RW lain lokasinya agak jauh. Jadi kemungkinan mereka akan buat posko sendiri di bawah sana," ucap Rahma.
Untuk jumlah pasti berapa banyak jumlah pengungsi banjir di sini, ia belum bisa menyebut. Hal itu lantaran jumlah pengungsi masih terus bertambah, sehingga pendataan masih terus dilakukan.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengunjungi lokasi pengungsian banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, pada Senin 20 Februari kemarin.
Ketika mantan Bupati Belitung Timur menanyakan kondisi mereka, salah seorang warga mengatakan kondisinya baik-baik saja. "Alhamdulillah, Pak, di sini terjamin," ucap dia.
Selanjutnya setelah mendatangi para pengungsi, Ahok meninjau secara langsung lokasi banjir. Saat di lokasi, dirinya mengingatkan warga untuk membuat sertifikat kepemilikan tanah.