Ahok Serahkan Pemberian Nama Masjid Raya DKI pada Jokowi

Ahok mengatakan, masjid yang terdiri dari lima menara dan menampung 12.500 jemaah itu dapat selesai akhir Maret ini.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 07 Mar 2017, 07:21 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2017, 07:21 WIB
Ahok
Ahok

Liputan6.com, Jakarta - Sehari sebelum cuti kampanye putaran kedua, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok meninjau pembangunan masjid raya DKI Jakarta yang berada di Daan Mogot, Jakarta Barat.

Ahok mengatakan, masjid yang terdiri atas lima menara dan bisa menampung 12.500 jemaah itu dapat selesai akhir Maret ini. Oleh karena itu, dia menitipkan penyelesaian masjid pada Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta agar lebih cepat.

"Kita mengharapkan cutinya saya, Plt bisa menyiapkan ini cepat. Karena akan diresmikan oleh Presiden. Saya harap yang tanda tangan prasasti semua Presiden," kata Ahok di Masjid Raya Daan Mogot, Senin, 6 Maret 2017.

Masjid raya pertama milik DKI itu terdiri atas dua lantai. Hingga kini, masjid itu belum memiliki nama. Ahok menyerahkan pemberian nama masjid itu pada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Nanti tanya Presiden kali, Presiden yang resmikan," kata Ahok.

Diketahui, ide pembangunan masjid raya DKI sejak 2012 yang lalu atau sejak Presiden Joko Widodo yang masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Masjid Serbaguna

Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Arifin, mengatakan saat ini pembangunan masjid raya tersebut sudah mencapai 80 persen.

Masjid itu juga dilengkapi dengan ruang serbaguna, ruang perpustakaan, dan kantor dewan masjid.

"Berbeda dengan masjid lainnya karena di situ ada ruang buat sarana pendidikan, ruang untuk ekonomi, ruang perkantoran, ruang-ruang yang memang diperuntukkan untuk itu," ucap Arifin.

Arifin menjelaskan masjid raya tersebut meniru konsep masjid yang dikenalkan Nabi Muhammad SAW. Maksudnya, mana masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat pendidikan, sosial dan ekonomi.

"Konsepnya itu masjid Nabi ya, yang di dalamnya mengembangkan berbagai fungsi. Bukan cuma sarana ibadah, tapi juga sarana pendidikan, sarana sosial, dan sarana ekonomi," ucap Arifin.

Masjid raya DKI berdiri di atas lahan 17,8 hektare. Biaya pembangunan masjid ini mencapai Rp 170 miliar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya