Ini Motif Tukang Es Tusuk 2 Anggota Paspampres

Pelaku merasa korban mengejeknya saat melintas di sekitar lokasi dengan mengendarai sepeda motor.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 04 Mei 2017, 06:50 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2017, 06:50 WIB
terduga penikam paspampres
Rosul, terduga penikam paspampres, 29 April 2017, Sabtu malam. (Liputan6.com/Musthofa Aldo)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi telah menangkap satu pelaku penusukan terhadap dua anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di Jalan Kesehatan, Jakarta Pusat, beberapa hari lalu. Pelaku berinisial R itu diketahui bekerja sebagai tukang es balok di kawasan tersebut.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Suyudi mengatakan, penusukan terhadap dua prajurit TNI itu dipicu kesalahpahaman. Pelaku merasa korban mengejeknya saat melintas di sekitar lokasi dengan mengendarai sepeda motor.

"Jadi pelaku tidak terima karena merasa digeber-geber. Lalu sama dia (pelaku) ditegur, woy. Anggota Paspampres balik menghampiri (pelaku), enggak terima diteriaki," ujar Suyudi di Mapolda Metro Jaya, Rabu (3/5/2017).

Pelaku, sambung dia, merasa terdesak saat dihampiri korban. Pelaku kemudian menusuk anggota Paspampres tersebut. "Akhirnya cekcok, ribut. Mungkin dia terdesak pelaku ini," kata dia.

R tak sendiri. Diduga dia melakukan penusukan bersama dua orang lainnya yang masih buron. Polisi sudah mengantongi identitas kedua buronan tersebut.

"Tim lagi mengejar. Mereka saudaraan. Keduanya itu ponakan dari pelaku (R)," ucap Suyudi.

Kasus penusukan terhadap Pratu Rico Candra Pasaribu dan Prada Fatah Kudus ini terjadi pada Senin 24 April 2017 lalu sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu, Rico terlibat cekcok dengan orang tak dikenal di Jalan Kesehatan. Cekcok ini berujung pada penusukan Rico.

Fatah yang tidak jauh dari lokasi menghampiri dengan maksud menolong Rico. Namun, Fatah justru ikut diserang pelaku. Fatah pun mendapat sejumlah luka tusuk di tubuhnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya