Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berharap pelaku penyerangan air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan segera terungkap. Lembaga antikorupsi itu ingin negara tidak kalah dengan pelaku teror.
"Saya kira apa pun yang harus dilakukan harus berangkat pada pemahaman bahwa negara tidak boleh kalah terhadap upaya-upaya teror atau teror tersebut," ujar juru bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 15 Mei 2017.
Hal tersebut dikatakan Febri berkaitan dengan banyaknya permintaan masyarakat untuk membentuk tim independen agar mampu mengungkap pelaku teror terhadap Ketua Wadah Pegawai KPK itu.
KPK pun mengapresiasi permintaan dari masyarakat tersebut. Namun, pihak KPK menyerahkan penyelesaian kasus ini kepada aparat dan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Bahwa nanti misalnya ada penguatan atau perluasan tim tersebut yang diambil kebijakannya oleh presiden agar pengungkapannya lebih maksimal itu dapat saja dimungkinkan," ucap Febri.
Meski demikian, Febri tetap berharap agar kepolisian terus berupaya mengungkap kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan. "Instansi negara dalam hal ini kepolisian sudah bekerja meskipun memang setelah satu bulan belum ada hasilnya," kata Febri.
Penyidik senior KPK, Novel Baswedan diserang orang tak dikenal dengan air keras setelah melaksanakan salat subuh di masjid dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa, 11 April 2017.
Advertisement
Akibat penyerangan itu, Novel mengalami luka bakar di wajah dan cedera di kedua matanya. Saat ini, Novel masih menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit di Singapura. Dikabarkan, kondisi kedua mata Novel mulai membaik.