Polisi Pastikan Ledakan di Kalteng Tak Terkait Jaringan Teroris

Ledakan keras menyerupai bom di sekolah itu adalah racikan mercon dengan bahan dasar belerang dan karbit.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jul 2017, 08:22 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2017, 08:22 WIB
Ilustrasi garis polisi
Ilustrasi garis polisi (Liputan6.com)

Liputan6.com, Pulau Pisang - - Ledakan keras terjadi di Yayasan Pondok Pesantren atau Madrasah Tsanawiyah Al Mujahidin di Desa Sebangau Permai, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Namun, polisi memastikan tidak terkait jaringan teroris.

"Memang ada ledakan di lokasi Yayasan atau Madrasah tersebut, tetapi tidak ada kaitannya dengan jaringan teroris. Kami masih mendalami kejadian ledakan itu," ujar Kapolres Pulang Pisau, AKBP Dedy Sumarsono, di Lampung, Sabtu 1 Juli 2017 malam.

Dedi mengatakan ledakan keras menyerupai bom di sekolah itu adalah racikan mercon dengan bahan dasar belerang dan karbit.

Kapolres menjelaskan, kejadian ini masih didalami. Dedi mengatakan peracik mercontersebut bernama Heri Wahyudi, merupaka guru honorer di madrasah itu.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan, dia membuat itu bukan bertujuan merakit bom, tetapi hanya untuk membuat mercon atau petasan," kata Dedi seperti dilansir dari Antara.

Dari informasi yang dihimpun petugas di lapangan, Heri Wahyudi adalah warga Desa Sebangau Permai, kelahiran 5 Januari 1989, dan sebagai guru honor di Madrasah Al Mujahidin.

Dari keterangan salah seorang saksi, Noor Imansyah, peracik bahan Heri Wahyudi memanggil dirinya dan Nuriadi masuk ke sekolah. 

"Posisi sekolah dalam keadaan kosong, dan setibanya di ruangan sekolah itu keduanya melihat gurunya sedang meracik bahan itu dengan menggunakan alat blender," kata dia.

Kedua saksi tidak mengetahui campuran dan tidak mengetahui apa maksud dan tujuan guru melakukan hal itu. Bahan-bahan tersebut kemudian meledak saat diracik di blender.

Akibat ledakan tersebut, Heri Wahyudi mengalami luka yang cukup parah. Peracik mercon ini mengalami luka pada bagian wajah, kaki, tangan dengan satu jari tangan putus.

"Polisi masih mendalami kejadian tersebut. Ketiga korban saat ini masih menjalani perawatan," demikian Dedy Sumarsono.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya