Eks Ketua DPR Marzuki Alie: Saya Bukan Pencuri

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie menyatakan tidak menerima aliran dana dalam kasus proyek e-KTP. Dia menegaskan, bukan pencuri yang telah mengambil uang dari proyek senilai Rp 5,9 triliun itu.

"Cukup. Saya bukan pencuri ya. Tolong dihargai betul. Kalau pencuri boleh lah. Mohon dihargai saya. Mohon dihargai hak asasi saya," kata Marzuki di Gedung KPK Kuningan Jakarta Selatan, Kamis (6/7/2017).

Politikus Demokrat itu juga menegaskan tidak pernah menerima uang atau barang dari proyek e-KTP serta proyek lain yang berkaitan dengan DPR RI.

"Saya tidak pernah menerima sesuatu, tidak hanya e-KTP, semua proyek-proyek DPR saya tidak pernah mengambil sesuatu. Saya bilang sesuatu apa pun, langsung ataupun tidak langsung. Apakah uang ataukah barang, yang punya nilai uang, tidak pernah saya terima," pungkas Marzuki.

Dia juga membantah mengenal dengan nama-nama yang disebut menerima aliran dana e-KTP, termasuk Andi Narogong. Marzkui juga mengaku tidak pernah menerima uang ataupun hal lainnya yang berkaitan dengan e-KTP.

"Saya juga tidak kenal Irman, tidak kenal Sugiharto. Dan saya tidak pernah menerima sesuatu, tidak hanya e-KTP, semua proyek-proyek DPR saya tidak pernah mengambil sesuatu. Itu saya jelasin. Bukan hanya proyek e-KTP saja," terang Marzuki Alie.

Dalam surat tuntutan e-KTP dengan terdakwa e-KTP Irman dan Sugiharto, Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK menyebut Marzuki Alie disebut menerima uang e-KTP dari Andi Narogong, uang itu diberikan dengan kode 'MA' sejumlah Rp 20 miliar.

Terdakwa Irman dalam sidang e-KTP juga mengatakan Marzuki Alie sempat marah kepada pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong. Irman menyebut hal ini terjadi karena Marzuki Alie tidak mendapat jatah yang sesuai dari proyek e-KTP.

Saksikan video menarik di bawah ini: