Liputan6.com, Jakarta Lapak ikan asin di Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah, sepi pembeli. Penyebabnya, kenaikan harga ikan asin yang mencapai Rp 5.000 per kilogram. Seperti ditayangkan Liputan6 Pagi SCTV, Rabu (26/7/2017), harga ikan asin diprediksi akan terus naik seiring dengan naiknya harga garam di pasaran. Omzet para pedagang anjlok hingga 50 persen. Para pedagang warung makan pun berkeluh kesah atas naiknya harga ikan asin.
Kenaikan harga garam menjadi Rp 3 juta dari Rp 500 ribu per tonnya, membuat para petani garam di Desa Pinggir Papas, Sumenep, Jawa Timur, memilih panen garam lebih awal untuk mendapatkan keuntungan sebelum harga garam jatuh.
Sementara di Cianjur, Jawa Barat, pabrik garam terancam gulung tikar akibat mahal dan langkanya pasokan bahan baku dari Cirebon dan Indramayu. Biasanya pabrik garam mampu memproduksi garam 4–5 ton sehari. Akibat kelangkaan garam selama tiga bulan ini, pabrik garam hanya mampu memproduksi dua ton garam dapur.
Advertisement
Di Manado, Sulawesi Utara, harga garam naik sebesar 40 persen dari harga Rp 17.500 per paket, kini naik menjadi Rp 24.500 per paket. Untuk mengantisipasi penimbunan garam, pihak pelaku industri garam membatasi stok yang didistribusikan dari gudang ke pasar.
Â