Liputan6.com, Bangkalan - Pilkada Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur tahun 2018 kemungkinan hanya diikuti tiga pasang calon bupati dan wakil bupati. Prediksi ini disampaikan Dosen Komunikasi Politik, Universitas Negeri Surabaya, Awang Dharmawan.
"Dengan catatan, partai tersisa membuat koalisi poros baru," kata dia, saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu 14 Oktober 2017.
Sebenarnya, kata Awang, hingga hari ini belum ada DPP partai manapun yang resmi mengeluarkan rekomendasi terkait Pilkada Bangkalan. Munculnya dua pasangan calon yaitu pasangan Abdul Latief-Muhni dan Farid Alfauzi-Sudarmawan masih sebatas klaim sepihak.
Advertisement
Pasangan Latief-Muhni misalnya, mengklaim didukung koalisi Gerindra, PPP, PKS dan Golkar. Klaim muncul karena mereka didukung oleh pengurus masing-masing partai di daerah. Juga karena Latief merupakan Ketua DPC Bangkalan kubu Romahurmuzy. Meski belakangan pengurus PKS Bangkalan membantah mendukung pasangan ini.
Begitu juga duet Farid-Sudarmawan yang disebut didukung koalisi Hanura, Demokrat dan PAN. Prediksi koalisi itu muncul karena Farid selain jadi anggota DPR RI, ia juga Ketua DPP Partai Hanura. Sedangkan Demokrat diprediksi masuk koalisi ini karena sosok Darmawan. Saat ini ia jabat Kepala BPBD Jatim dan dia maju Pilkada Bangkalan atas restu Gubernur Jatim Soekarwo yang juga Ketua DPD Demokrat.
"Meski peta koalisi ini belum resmi dan sebatas klaim, tapi cukup menggambarkan peta pertarungan politik di Pilkada Bangkalan nanti," ujar dia.
Baca Juga
Menurut Awang, bila peta dua koalisi itu jadi patokan, maka tersisa tiga partai yang belum meiliki partner koalisi yaitu PDI Perjuangan, PKB dan Nasdem. Bila jumlah kursi mereka digabungkan masih bisa mengusung satu calon lain dan membentuk poros baru.
"Karena ketiga partai sekarang ini masuk barisan pendukung Presiden Jokowi, sangat mungkin berkoalisi di Pilkada," kata dia.
Dukungan tiga partai inilah yang jadi rebutan banyak tokoh yang juga berminat ikut kontestasi Pilkada Bangkalan.