Ketua DPP: Fraksi Golkar Terbelah Sikapi Surat Setya Novanto

Fraksi Golkar mengirim dua surat berbeda ke pimpinan DPR. Masing-masing surat berisi sikap berbeda.

oleh Ika Defianti diperbarui 11 Des 2017, 14:59 WIB
Diterbitkan 11 Des 2017, 14:59 WIB
Usai Diperiksa MKD, Setya Novanto Pilih Bungkam Kepada Media
Tersangka kasus korupsi e-KTP Setya Novanto usai menjalani pemeriksaan kembali di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (30/11). Setnov tak menjawab berbagai pertanyaan wartawan. Dia hanya diam, dan sesekali tersenyum. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar Zainuddin Amali mengatakan surat pengunduran diri dan penunjukan pengganti Setya Novanto telah dikirimkan kepada pimpinan DPR. Ia menyebut sikap internal Golkar terbelah menyikapi surat tersebut.

Alhasil, Fraksi Golkar mengirim dua surat berbeda ke pimpinan DPR. Masing-masing surat berisi sikap berbeda.

"Surat berbeda-beda, yang satunya setuju dengan surat (Setya Novanto) itu, yang satunya tidak setuju," kata Zainuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (11/12/2017).

Kedua surat ditandatangani orang yang berbeda. Ketua Fraksi Golkar Robert Kardinal membubuhkan tanda tangan di surat yang menyetujui mundurnya Setya Novanto dan penunjukan Aziz Syamsuddin sebagai Ketua DPR.

Sementara Sekretaris Fraksi Golkar Agus Gumiwang meneken surat yang menyatakan penolakan. Zainuddin menyayangkan polemik tersebut.

Dia menilai seharusnya persoalan surat Setya Novanto itu dapat diselesaikan di internal Partai Golkar.

"Kita sudah sepakat ini urusan internal partai, kita serahkan ke Partai Golkar," jelas Zainuddin.  

DPR Gelar Rapat Bamus

DPR RI saat ini sedang menggelar rapat badan musyawarah (Bamus) guna membahas beberapa surat yang masuk termasuk surat pengunduran diri Setya Novanto. Sebagai pihak yang ditunjuk sebagai pengganti Setya Novanto, Aziz Syamsuddin menghadiri rapat Bamus itu.

"Ini mau ke Bamus," kata Aziz di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (11/12/2017).

Sedangkan, Anggota Komisi X dari Fraksi Hanura, Dadang Rusdiana mengatakan surat pengunduran diri Setya Novanto di gelar di Bamus terlebih dahulu. Sehingga rapat Paripurna harus diundur.

"Bamus dulu, Paripurna diundur," ujar Dadang.

Rapat Bamus itu dipimpin oleh tiga wakil ketua DPR yakni Fahri Hamzah, Fadli Zon dan Taufik Kurniawan. Tak hanya itu, dalam rapat juga dihadiri delapan perwakilan fraksi yakni, PDIP, PKS, PKB, Hanura, PAN, Gerindra, Nasdem dan Golkar.

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyatakan rapat Bamus ini membahas tujuh surat yang dikirim Setya Novanto.

"Ada tujuh. Jadi yang dari Pak Novanto dan kawan kawan itu ada tujuh dari Pak Agus ada dua," jelas Fahri.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya