Liputan6.com, Jakarta - Dalam menentukan arah kebijakan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno kerap berpatokan pada kota-kota luar negeri. Tidak hanya satu negara, tapi juga beberapa negara besar.
Misalnya saja dalam mengelola kebijakan kawasan belanja Tanah Abang, Sandiaga menyebut pihaknya ingin menyulap pusat belanja terbesar Asia Tenggara itu menjadi seperti Bazar di Istambul, Turki.
Baca Juga
Bukan itu saja, Sandi juga menginginkan penataan trotoar sampai dengan becak yang telah mati suri hidup kembali seperti di New York, Amerika Serikat.
Advertisement
Sandiaga membenarkan bahwa pelegalan becak di Jakarta juga merupakan bagian dari kontrak politik Anies-Sandi dengan warga Tanah Merak, Jakarta Utara, saat berkampanye dulu.
"Kontrak politik (becak) ini disodorkan untuk Pak Anies," kata Sandiaga di Balai Kota Jakarta, Rabu (17/1/2018).
Sandiaga mengatakan, pihaknya memiliki beberapa kontrak politik. Namun, dia mengaku siap melunasi semua kontak politiknya.
"Kita punya ada beberapa kontrak politik dan kita tabulasi. Kita akan tunaikan semuanya. Jadi tidak memilah-milah mana kontrak politik," kata Sandiaga.
Berikut beberapa negara yang menjadi acuan Sandiaga mengelola Jakarta:
Tanah Abang Vs Grand Bazaar Istanbul
Sandiaga mengungkapkan keinginannya mengubah pusat perbelanjaan di Tanah Abang, Jakarta Pusat, menjadi seperti pusat perbelanjaan di Istanbul, Turki.
"Skalanya nanti seperti Grand Bazaar Istanbul, seperti pusat-pusat yang ada di kota besar dunia lainnya," ucap Sandiaga di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2017).
Untuk mencapai hal tersebut, ia akan menerapkan konsep transit oriented development (TOD), yakni kawasan itu akan terintegrasi dengan transportasi publik lainnya di Ibu Kota.
Advertisement
Sunter Bak Danau Jenewa
Tantangan Menteri Kelautan dan Perikanan Susu Pujiastuti untuk menjadikan danau Sunter bersih seperti Danau di Jenewa, Swiss diterima oleh Sandiaga. Sandi bahkan berencana mengadakan lomba renang di Danau Sunter.
"Saya terima kasih banget Pak Wali kita ditantang nih sama Bu Susi. (Danau Sunter) yang (bagian) timur itu kelihatannya sudah bersih, ya, Pak? Gimana kalau kita bikin lomba renang, Pak? Lomba renang di Danau Sunter yang timur, Pak, yang sudah ditrotoar itu," kata Sandi.
Kegiatan ini juga akan bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
"Waktunya menunggu kesiapan Bu Menteri (Susi Pudjiastuti)," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di Balai Kota Jakarta, Rabu (3/1/2018).
Dia menjelaskan festival akan diselenggarakan di Danau Sunter Selatan bagian timur, Jakarta Utara. Lokasi itu dipilih karena kondisi airnya yang sudah jernih.
"Jadi kami datangkan tim dari KKP atau perwakilan dari Bu Susi. Pertanyaan dari mereka cuma tentang keselamatan acaranya, kedua kualitas air, ketiga dibuka untuk umum," ujar Sandiaga.
Menurut dia, akan ada berbagai kegiatan perlombaan dalam Festival Danau Sunter itu. Acara ini juga akan dibuka untuk atlet nasional dengan lomba renang di kedalaman air 8-11 meter.
"Walaupun kualitas terpantau baik, harus memang orang profesional yang biasa berenang di open water swimming, di perairan bebas," ujar Sandiaga Uno.
Taman dan Trotoar ala Negeri Paman Sam
Selain dua kota tersebut, kota lain yang menjadi rujukan Sandi menata Jakarta adalah New York. Pertama, Sandi ingin Monas menjadi taman di mana warga dapat bersantai dan menginjak-injak rumput seperti di Central Park, NY.
"Mungkin kalau lihat di luar (konsepnya) seperti Central Park (New York) atau Hyde Park," ujar Sandi
Sandi menyebut alasannya ingin meniru Central Park lanataran di sana taman tak hanya dinikmati dari segi keindahannya saja, tetapi juga digunakan untuk melakukan berbagai kegiatan seperti olahraga.
"Di mana masyarakat bisa menikmati rumput-rumput itu sebagai tempat mereka yoga, pilates atau aerobik. Tentunya dipastikan juga keasrian tempat itu sendiri," kata dia.
Selain taman, Sandi pun ingin meniru konsep penataan trotoar ala New York di Jakarta. Sandi menyebut untuk menyambut Asian Games 2018, trotoar akan menjadi tempat interaksi seni hingga ekonomi. Sandi mencontohkan trotoar Kota New York
"Saya lihat kemarin waktu saya di New York, di dekat Union Square itu ada apa namanya, pedestrian walkway yang ada tempat untuk warga beratraksi kesenian, mulai dari capoira sampai ada yang main catur," kata Sandi
Â
Advertisement
Becak New York
Selain itu, moda transportasi becak versi New York pun ingin ditiru Sandi. Menurut Sandi, becak ala New York disebut cab dan pengemudi berada di depan.
"Becaknya itu yang digenjotnya di depan, duduknya di belakang. Apa namanya ya? Cab. Namanya New York Cab ya. Saya bilang, wah, ada becak juga di New York. Terus saya tanya berapa bayarnya, 100 dolar," katanya.Â
Sandiaga menyebut becak di New York dioperasikan khusus untuk acara paiwisata. Hal itulah yang ingin ditiru Anies-Sandi.
"Becak-becak itu di-keep di satu rute yang khusus, bingkai pariwisata. Jadi (becak Jakarta) untuk event-event khusus di mana jalan ditutup dengan rute yang khusus, tentunya tidak di jalan raya ya. Bukan kita membayangkan becak yang model tahun 70-an," ujar dia.