Jokowi: Indonesia Jangan Lagi Cari Bantuan dari Negara Lain

Jokowi yakin Indonesia bisa menjadi pemimpin dan rujukan kemajuan bagi negara-negara muslim di dunia jika diperkuat dengan kondisi ekonomi yang baik dan kuat.

oleh Rezki Apriliya Iskandar diperbarui 14 Feb 2018, 11:51 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2018, 11:51 WIB
jokowi
Presiden Jokowi hadiri Kongres ke-30 HMI. (Liputan6.com/Rezki Apriliya Iskandar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi yakin Indonesia bisa menjadi pemimpin dan rujukan kemajuan bagi negara-negara muslim di dunia jika diperkuat dengan kondisi ekonomi yang baik dan kuat.

Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya di depan ribuan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dalam pembukaan Kongres ke-30 di Auditorium Rektorat Universitas Pattimura, Ambon, Maluku, Rabu (14/2/2018).

"Negara ini negara yang besar. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia saya yakin kita bsa berbuat banyak. Kita ini juga sering lupa bahwa Indonesia sudah masuk dalam negara besar ekonominya. Sudah masuk dalam negara G20," ujar Jokowi.

Oleh karena itu, Jokowi mengatakan jika sudah saatnya Indonesia mulai aktif membantu negara-negara lain yang berkesulitan. Bukan hanya menjadi negara yang hanya mencari bantuan dari negara lain.

"Saya sampaikan kemarin ke dubes-dubes (duta besar-duta besar), jangan lagi mencari bantuan-bantuan. Jangan lagi seperti itu. Kita justru harus mulai membantu, jangan meminta bantuan. Saya yakin kita bisa membantu," kata Jokowi.

Modal Besar Pimpin Dunia

Jokowi
Presiden Jokowi hadiri Kongres ke-30 HMI. (Liputan6.com/Rezki Apriliya Iskandar)

Jokowi menambahkan, Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia, sebagai negara demokratis terbesar ketiga di dunia, dan sebagai satu-satunya negara Asia yang masuk ekonomi besar dunia di G20, memiliki modal besar untuk menjadi pemimpin dan berbuat banyak untuk dunia.

"Islam Indonesia adalah yang moderat, toleran, terbuka untuk kemajuan. Kita punya Pancasila sebagai ideologi pemersatu, bukti bahwa bhinneka tunggal ika sangat tangguh, bukti bahwa kita negara muslim yang sukses berdemokrasi dan terbuka untuk kemajuan negeri," kata Jokowi.

"Kita punya insan-insan yang hebat, insan akademis, insan pencipta, insan pengabdi, insan yang bernafaskan Islam, insan yang memperjuangkan keadilan. Termasuk jutaan kader HMI, kader insan kita yang berkualitas," tandasnya.

Usai membuka kongres HMI, Jokowi lanjut bertolak ke Desa Gemba, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, dengan menggunakan helikopter untuk melihat sejumlah program padat karya yang dilaksanakan di daerah sentra pengembangan padi tersebut.

Sementara itu dalam pembukaan Kongres ke-30 HMI turut hadir pula Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menristekditi Mohamad Nasir, Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) RI Zulkifli Hasan, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Oesman Sapta Odang atau OSO, Gubernur Maluku Said Assagaff, mantan Ketua Umum Pengurus Besar HMI yang kini menjadi Ketua Presidium Korps HMI Akbar Tanjung, dan Ketua Umum PB HMI Mulyadi P. Tamsir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya