4 Teroris Cianjur Diduga Diperintah Napi Nusakambangan Serang Mako Brimob

Empat teroris itu merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulat (JAD) Jabodetabek dan pernah menjalani pelatihan paramiliter di Sukabumi.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mei 2018, 15:01 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2018, 15:01 WIB
Tim Gegana Sisir Gereja di Surabaya
Tim Gegana Brimob Jawa Timur melakukan penjagaan di sekitar gereja di Surabaya menyusul ledakan bom, Minggu (13/5). Ledakan terjadi di tiga gereja, yakni Santa Maria di Ngagel, GKI di Jalan Diponegoro dan gereja di Jalan Arjuna. (AFP/JUNI KRISWANTO)

Liputan6.com, Jakarta - Polri menduga empat terduga teroris yang ditembak di Cianjur, Jawa Barat, mendapat perintah dari pimpinan Jamaah Ansharut Daulat (JAD) Jabodetabek yang merupakan narapidana LP Nusakambangan, K dan M. Mereka diperintah menyerang Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Empat terorisitu merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulat (JAD) Jabodetabek dan pernah menjalani pelatihan paramiliter di Sukabumi. Mereka adalah BBN, DCN, AR, dan HS.

"Diduga mereka diperintahkan narapidana di Nusakambangan," ujar Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto, di Mabes Polri, Minggu (13/5).

Setyo menjelaskan perintah tersebut sudah diberikan sejak lama melalui suatu bentuk komunikasi. Meski demikian, dia tidak mengungkap bagaimana caranya menyampaikan pesan dari Nusakambangan ke teroris anggota jaringan JAD Jabodetabek.

"Itu masuk analisis," ucap Setyo.

 

Polisi Jadi Sasaran

Tim Gegana Sisir Gereja di Surabaya
Tim gegana Brimob Jawa Timur melakukan penyisiran di sekitar gereja di Surabaya menyusul ledakan bom, Minggu (13/5). Ledakan terjadi di tiga gereja, yakni Santa Maria di Ngagel, GKI di Jalan Diponegoro dan gereja di Jalan Arjuna. (AFP/JUNI KRISWANTO)

Perintah untuk melakukan penyerangan tersebut diketahui akan menyasar kantor kepolisian. Sebab, menurut Setyo polisi dianggap sebagai musuh yang menghalangi tujuan kelompok JAD. Sedangkan, kenapa Mako Brimob menjadi tujuan teror, dia menyebut sebagai kebetulan.

"Mako Brimob kebetulan ditempati mereka, mereka ada di sana, itu trigger saja," ucap Setyo.

Sebelumnya, anggota Densus 88 mendapatkan informasi intelijen ada sekelompok orang yang menuju Mako Brimob untuk melakukan penyerangan. Pelaku telah diikuti dari Sukabumi sampai di terminal Pasirhayam, Cianjur, hendak kabur dan melakukan perlawanan, pada Minggu (13/5/2018) dini hari.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya