Mensos Idrus Targetkan Kemiskinan Turun 9 Persen di Akhir Jabatan Jokowi

Menteri Idrus Marham mengungkapkan 10 juta orang sudah masuk program PKH.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Mei 2018, 06:45 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2018, 06:45 WIB
Menteri Sosial Idrus Marham Diperiksa KPK
Menteri Sosial Idrus Marham menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Senin (21/5). Idrus diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Golkar, Fayakhun Andriadi. (Merdeka.com/Dwi Narwoko)

Liputan6.com, Yogyakarta - Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi salah satu instrumen menekan masalah sosial. PKH diklaim bisa meningkatkan status keluarga dari tidak mampu menjadi mampu.

"Dari data BPS 2017 akhir, terjadi pengurangan angka kemiskinan. Dari 27 juta sekian menjadi 26.580.000 jiwa. Berkurang sekitar 1,2 juta jiwa," kata Idrus, Selasa (29 Mei 2018).

Hal itu ia sampaikan di sela memberi bimbingan pemantapan SDM Program Keluarga Harapan (PKH) 2018 di Sleman, Yogyakarta. Dalam kegiatan itu, Idrus memberi arahan terkait PKH di depan ratusan pendamping.

Politisi Golkar ini menerangkan, angka 26.580.000 jiwa ini setara dengan 10,12 persen penduduk Indonesia. Sehingga jumlah angka kemiskinan berdasarkan data BPS, saat ini adalah 10,12 persen.

"Kita ingin pada akhir periode pertama jabatan Pak Jokowi turun menjadi 9 persen (angka kemiskinan). Kami punya keyakinan ini bisa dilakukan sepanjang para pendamping (PKH) efektif dalam melakukan pekerjaannya," tegasnya.

Idrus menambahkan saat ini jumlah penerima PKH ada 10 juta keluarga. Angka ini menurut Idrus setara dengan 40 juta jiwa. Angka penerima PKH saat ini dianggap Idrus sudah di atas angka kemiskinan yang berada di angka 26 juta jiwa lebih.

"Yang kita lakukan peningkatan indeks penerimanya. Bukan jumlah penerimanya," Idrus menandaskan.

Reporter: Purnomo Edi 

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya