Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menilai, wacana duet Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hanya sekedar manuver Partai Demokrat. Sebab, pernyataan opsi duet mantan anggota militer hanya datang dari sebelah pihak.
"Itu kan baru informasi dari satu pihak. Belum informasi seutuhnya. Itu semuanya manuver-manuver yang biasa saja dilakukan dan biasa saja orang menyatakan klaim dan menyampaikan keinginan. Itu biasa saja," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (6/7/2018).
Baca Juga
Menurutnya, wajar saja jika Demokrat menyampaikan harapannya untuk menyatukan Prabowo dengan AHY di pilpres. Sebab, itu adalah bagian dari demokrasi.
Advertisement
"Itu wajar saja dalam dunia demokrasi. semua proses diperbolehkan," ucapnya.
Jika duet itu benar terjadi, lanjut Wakil Ketua MPR ini, pasti sudah mempertimbangkan banyak hal. Termasuk di antaranya pertimbangan bahwa keduanya berasal dari kalangan militer.
"Tentu mereka sudah ukur yang baik itu apa militer dengan militer, Jawa dengan Jawa, atau sipil dengan militer. Itu semuanya adalah bagian dari yang sudah pasti dipikirkan oleh mereka yang sudah berkoalisi," ucap Hidayat.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Prabowo-AHY
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan menyambangi rumah Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis sore 5 Juli 2018. Dalam pertemuan itu, dibahas kemungkinan Prabowo akan berduet dengan Agus Hari Murti Yudhoyono (AHY).
Wasekjen Demokrat Andi Arief mengatakan, pertemuan semalam merupakan tindak lanjut atas pertemuan sehari sebelumnya. Dimana utusan Prabowo bertemu dengan Syarief Hasan.
"Kunjungan Syarief Hasan ke Kertanegara untuk mendengar langsung penjelasan Prabowo Subianto seperti yang sudah dikemukakan oleh utusan Prabowo Subianto sebelumnya karena menyangkut persoalan-persoalan penting situasi politik dan terutama menyangkut Pilpres," kata Andi di Jakarta, Jumat 6 Juli 2018.
Â
Reporter: Sania Mashabi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement