Liputan6.com, Jakarta Tuntutuan zaman menyebabkan kebutuhan masyarakat akan layanan transportasi massal publik yang mengutamakan keselamatan, ketepatan waktu, dan kenyamanan semakin besar. Sekalipun akses transportasi melalui jalur darat, kebutuhan akan durasi perjalanan yang lebih terprediksi dan kualitas layanan yang nyaman pun menjadi salah satu indikator yang diidamkan masyarakat.
Salah satunya moda transportasi kereta api, KAI mencatat jumlah volume angkutan penumpang pada tahun 2016 sebesar 352,3 juta penumpang. Jumlah ini meningkat sebesar 11,8 persen pada tahun 2017, menjadi sebanyak 394,2 juta penumpang.
Menjawab kebutuhan masyarakat, PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai BUMN operator transportasi kereta api melakukan peningkatan dalam berbagai aspek. Salah satunya dengan mengoperasikan beberapa perjalanan KA baru seperti KA Bandara Soetta yang menghubungkan Stasiun BNI City dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang kini sudah melayani perjalanan dari Stasiun Bekasi.
Advertisement
Selain itu, ada juga KA Solo Ekspres yang melayani relasi Kutoarjo-Solo, Minangkabau Ekspress yang melayani penumpang dari Stasiun Padang ke Bandara Internasional Minangkabau, KA Kuala Stabas Premium di relasi Tanjungkarang-Baturaja, dan LRT Sumatera Selatan yang menghubungkan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dan Stasiun DJKA.
KAI juga mengoperasikan rangkaian KA baru di jalur yang sudah dilayani sebelumnya. Selain peremajaan sarana, langkah ini juga dilakukan untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada penumpang karena rangkaian seri baru ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang telah di-upgrade.
Sepanjang tahun 2018, KAI mengoperasikan beberapa rangkaian KA baru, di antaranya KA Argo Parahyangan relasi Gambir – Bandung, KA Sribilah Premium Medan - Rantau Prapat, KA Taksaka Gambir-Yogyakarta, KA Tawang Jawa Premium relasi Pasar Senen – Semarang Tawang, KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung, KA Senja Utama Solo relasi Pasar Senen – Purwosari, KA Argo Wilis relasi Bandung-Surabaya Gubeng, KA Harina relasi Bandung – Surabaya Pasar Turi, KA Bangunkarta Gambir-Surabaya Gubeng, dan KA Sawunggalih relasi Kutoarjo – Pasar Senen.
Terbaru, tepatnya pada 1 September 2018, KAI juga baru meresmikan perpanjangan rute KA Wijayakusuma yang melayani relasi Cepu-Banyuwangi. KA Wijayakusuma ini untuk memudahkan para pengguna jasa angkutan KA khususnya jarak jauh yang mau berwisata ke Banyuwangi. Mengingat kini Banyuwangi sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia, rute ini bisa berdampak pada meningkatnya kunjungan wisatawan di daerah ini.
"Perpanjangan rute KA Wijayakusuma ini untuk mengakomodasi tingginya antusiasme pengguna jasa KA yang ingin ke Banyuwangi. Keberadaan KA ini juga untuk mempermudah penumpang yang ingin menuju Jawa Tengah dari Banyuwangi," kata Direktur Utama KAI Edi Sukmoro.
Adanya relasi-relasi KA yang baru maupun sarana kereta baru diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat atas pilihan akses transportasi yang tak hanya selamat dan lancar, tapi juga nyaman dan berkesan.
(Adv)