Antisipasi Banjir, Dinas Sumber Daya Air Jakarta Keruk Waduk

Dinas SDA menyebut, secara kuantitas jumlah titik-titik banjir dan genangan di Jakarta jauh berkurang dari tahun-tahun sebelumnya.

oleh Ika Defianti diperbarui 03 Okt 2018, 15:49 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2018, 15:49 WIB
Pengerukan Waduk Grogol Jadi Tontonan Warga
Alat berat dikerahkan petugas untuk melakukan pengerukan di Waduk Grogol, Jakarta, Senin (9/4). Pengerukan dilakukan guna meningkatkan daya tampung waduk sebagai bagian dari upaya mengatasi banjir. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Teguh Hendrawan menyatakan, pihaknya sedang mengeruk 14 waduk di Ibu Kota. Pengerukan tersebut untuk mengantisipasi banjir.

"Di Dinas Sumber Daya Air (SDA) sudah melakukan kegiatan normalisasi di 14 lokasi," kata Teguh Hendrawan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (3/10/2018).

Dia menyebut, beberapa waduk yang dilakukan normalisasi yakni di Setu Babakan, Waduk Kampung Rambutan 1, Waduk Kampung Rambutan 2, Waduk Pondok Rangon, Situ Rawa Minyak hingga Waduk Jagakarsa.

Teguh memprediksi, musim hujan akan dimulai November. Sedangkan untuk curah hujan tinggi, dia menyebut, akan terjadi di kawasan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

"Selama saya jadi kepala dinas, lokasi yang intensitas cukup tinggi Timur dan Selatan. Bahkan rawan longsor itu masih wilayah Selatan Timur," ucapnya.

Sementara itu, dia menyebut, secara kuantitas jumlah titik-titik banjir dan genangan di Jakarta jauh lebih berkurang setiap tahunnya.

"Penurunan sekarang ini ada yang memang berulang-ulang ada yang memang intensitasnya paling lama tiga jam. Artinya kita lebih cepat tanggap," kata Teguh.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tanam Bibit Bakau

Pemprov DKI Jakarta bersama 500 relawan dari Jepang melakukan penanaman bibit bakau di pesisir Utara Jakarta. Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Oswar Mungkasa mengatakan, penanaman pohon bakau secara massal ini akan terus dilakukan secara bertahap hingga 2020.

Sebelumnya, kata dia, 5.000 relawan telah menanam 63 ribu bibit pada 2011-2013.

"Tahun 2011-2013 telah dilakukan penanaman pohon bakau oleh 5.000 relawan, di antaranya 3.500 orang asal Jepang," kata Oswar di Jakarta, Sabtu, 22 September 2018.

Dia menjelaskan, tanaman bakau yang sebelumnya ditanam sudah tumbuh dengan baik dan lokasi penanaman juga saling berdekatan. Tak hanya itu, Oswar menyebut, penanaman di utara Jakarta bertujuan untuk menghadapi kerawanan banjir rob.

"Serta kurangnya ruang terbuka hijau. Penanaman pohon bakau ini sebagai upaya menuju Jakarta berketahanan," ucapnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya