Pengamat: Indonesia Butuh Banyak Tebarkan Berita Baik

Indonesia butuh lebih banyak berita yang positif. Ini untuk mengimbangi penyebaran hoaks yang marak jelang Pilpres 2019.

oleh Ratu Annisaa Suryasumirat diperbarui 22 Okt 2018, 07:14 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2018, 07:14 WIB
Berbaju Adat, Capres - Cawapres Ikuti Rangkaian Deklarasi Kampanye Damai
Pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saat Deklarasi Kampanye Damai di Monas, Jakarta, Minggu (23/9). Deklarasi menandai dimulainya masa kampanye Pemilu 2019. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Founder dan Editor in Chief Goodnews Indonesia Akhyari Hananto mengatakan, Indonesia butuh lebih banyak berita yang positif. Ini untuk mengimbangi penyebaran hoaks yang marak jelang Pilpres 2019.

Ia menjelaskan, dalam survei pada 2009 yang dilakukan pada 4.000 orang responden di daerah sekitar Yogyakarta, Klaten, dan Solo, mayoritas dari masyarakat pesimistis akan masa depan Indonesia.

"Kalau saja yang menjawab 40 persen pesimistis itu sudah ngeri. Ini 83 persen yang menjawab pesimistis," ungkapnya dalam diskusi Media dan Kemanusiaan di Jakarta Utara, Minggu 21 Oktober 2018.

"Mengapa? Dari ribuan jawaban kita temuannya satu saja, mereka tidak mendapatkan informasi yang positif dan akurat tentang Indonesia. Mereka tidak mendapatkan berita yang baik tentang Indonesia," lanjutnya.

Karena itu, dia menekankan bahwa Indonesia harus menebarkan berita baik lebih banyak lagi.

"Tebarkan kebaikan. Kabarkan yang baik. Itu yang dibutuhkan bangsa Indonesia," kata Akhyari.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Seks, Mistik dan Kekerasan

Sementara itu, Abdul Manan dari Aliansi Jurnalistik Indonesia menyatakan, media sering fokus pada tiga hal dalam membuat berita karena minat dari masyarakat sendiri. Yaitu hal yang berbau seks, mistis, dan kekerasan.

"Media selalu berusaha menampilkan sesuatu yang menghebohkan seolah-olah kalau berita damai itu bukan berita," ungkapnya.

Menurutnya, media dapat menjadi kawan atau lawan dari masyarakat, tergantung dari perspektif yang diambil dari sebuah peristiwa.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya