Jelang Natal-Tahun Baru, Satgas Pangan Pantau Harga Sembako dan BBM

Arief berharap, dengan adanya persiapan ini masyarakat tak diresahkan lagi dengan mahalnya sembako dan BBM menjelang Natal dan Tahun Baru.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Nov 2018, 12:49 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2018, 12:49 WIB
Bareskrim Polri Ringkus Pelaku Pencurian Data Nasabah Warga Australia
Kabareskrim Irjen Pol Arief Sulistyanto (dua kiri) bersama Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Pol Albertus Rachmad Wibowo (kedua kanan) memberi keterangan terkait pencurian data nasabah, Jakarta, Selasa (28/8). (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Satgas Pangan Polri memantau stabilitas harga kebutuhan pokok dan Bahan Bakar Minyak (BBM) menjelang perayaan hari Natal dan Tahun Baru 2019. Mereka memastikan bahwa stok sembako masih cukup.

"Dalam stabilisasi harga pangan itu adalah ketersediaan pangan maupun BBM dan gas," kata Kabareskrim sekaligus Kasatgas Pangan Komjen Arief Sulistyanto di Gedung Bareskrim Polri Jakarta Pusat, Kamis (15/11/2018).

Dia meminta agar jajarannya juga memastikan kelancaran distribusi pangan dan BBM ke daerah-daerah di Indonesia jelang Natal dan Tahun Baru.

Arief juga menuturkan pihaknya akan berkoordinasi dengan Bulog dan pihak distributor untuk mencegah gejolak harga di masyarakat.

"Biasanya terjadi gejolak di masyarakat ketika terjadi dua hal kenaikan harga dan kelangkaan. Kalau ketersediaan tidak akan ada kelangkaan karena kelangkaan akan menyebabkan kelangkaan. Ini yang tidak kita inginkan. Tiga itu yang akan menjadi fokus satgas pangan," terang Arief.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Agar Masyakarat Tak Resah

Arief berharap, dengan adanya persiapan ini masyarakat tak diresahkan lagi dengan mahalnya sembako dan BBM menjelang Natal dan Tahun Baru.

Selain itu, dia menegaskan akan menindak tegas pihak-pihak yang melakukan penyimpangan.

"Apabila ada penyimpangan pasti dilakukan penindakan. Contohnya BBM subsidi dan BBM industri harganya kan berbeda. Penyimpangan itu lah yang akan kita temukan, jangan sampai BBM subsidi digunakan untuk industri," ucap Arief.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya