Naik Truk ke Ragunan Jadi Rutinitas Tahunan Warga Cibarusah Ini

Truk yang digunakan warga Cibarusah Bekasi ini untuk mengisi libur Lebaran merupakan pengangkut pasir.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jun 2019, 15:05 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2019, 15:05 WIB
Ke Ragunan Pakai Mobil Truk Jadi Rutinitas Tahunan Warga Cibarusah
Ke Ragunan Pakai Mobil Truk Jadi Rutinitas Tahunan Warga Cibarusah (Foto:Liputan6/Nur Habibie)

Liputan6.com, Jakarta - Satu hari setelah Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, Ragunan, menjadi salah satu tempat wisata yang ramai dikunjungi masyarakat. Salah satunya warga asal Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat.  

Pantauan merdeka.com, dari banyaknya pengunjung yang datang ke Ragunan mereka menggunakan kendaraan truk yang sebenarnya berfungsi untuk mengangkut barang.

Karman, warga asal Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat, mengaku, sudah rutin melakukan rekreasi ke Taman Margasatwa Ragunan dengan menggunakan kendaraan truk berwarna putih miliknya.

"Saya dari Cibarusah, ini saya rutin setiap tahun pokoknya kemari sama empat keluarga," kata Karman di Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (7/6/2019).

Bukan hanya berwisata ke Ragunan saja, dia juga berwisata ke lokasi lain yang jaraknya juga cukup jauh dari tempat dia tinggal. 

"Pernah juga saya ke pesisir pantai. Terus kaya ke pasir putih. Pokoknya jauh-jauh kita perginya," ujarnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Truk Pengangkut Pasir

Ke Ragunan Pakai Mobil Truk Jadi Rutinitas Tahunan Warga Cibarusah
Ke Ragunan Pakai Mobil Truk Jadi Rutinitas Tahunan Warga Cibarusah (Foto:Liputan6/Nur Habibie)

Karman mengaku, kendaraan truk yang digunakannya sehari-hari dipakai untuk mengangkut pasir.

"Karena kerjaan saya ngangukut pasir, jadi ini truk sebenernya buat angkut pasir. Kalau sekarang buat angkut orang dulu," ucapnya.

Diperlukan waktu sekitar 1 jam 30 menit, jarak yang ditempuh Karman dan keluarganya dari Cibarusah ke Ragunan. 

"Dari rumah tadi saya jam 09.00 WIB, dengan kecepatan 30-40 kilometer," sebutnya.

Meski begitu, ia mengaku khawatir apabila ia membawa truk dengan muatan orang di belakangnya. Oleh karena itu, dia tak melajukan kendaraannya terlalu kencang.

"Kalau di jalan tol paling cuma 60 kilometer, nah kalau di arteri atau jalan biasa sekitar 30-40 kilometer. Soalnya kalau kencang, takut yang depan mobil saya ngerem mendadak. Nah saya pasti rem mendadak juga. Nanti yang di belakang ngejungkal lagi," pungkasnya.

 

Reporter: Nur Habibie 

Sumber: Merdeka

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya