Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat belum menentukan arah politik usai pelaksanaan Pilpres 2019. Sejumlah kader partai meminta menjadi oposisi, sebagian lainnya ingin bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi.
"Per hari ini ada yang mau minta di posisi saja, atau di luar seperti sekarang ada juga. Ada yang juga yang berpendapat bagus bersama-sama," ungkap Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin 1 Juli 2019.
Baca Juga
Hinca mengatakan, arah politik Demokrat akan ditentukan dalam rapat Majelis Tinggi yang akan digelar pada 10 Juli 2019 mendatang.
Advertisement
"Majelis tinggi baru akan bersidang sesudah masa kedukaan yang kami sampaikan 10 juli selesai. Nanti di situ diputuskan posisi Partai Demokrat," kata Hinca.
Dia memastikan, Majelis Tinggi Partai Demokrat akan menampung seluruh aspirasi dan keinginan kader. Setelah itu, dibahas dalam rapat tersebut, kemudian diputuskan oleh Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono.
"Di Demokrat kalau sudah diputuskan oleh ketum, maka semuanya ikut," kata Hinca.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Masih Berduka
Sebelumnya, Hinca menyebut, akan menentukan nasib arah partai sampai dengan 10 Juli 2019, atau bertepatan setelah 40 hari kepergian Ani Yudhoyono.
"Partai Demokrat masih berduka sampai nanti 10 Juli. Setelah itu, kami akan sampaikan bagaimana sikap Partai Demokrat. Sekarang masih internal dulu," kata Hinca dikutip dari Jawapos.com, saat menghadiri rapat pleno penetapan presiden dan wakil presiden terpilih di Kantor KPU, Jakarta, Minggu 30 Juni 2019.
Dia mengatakan, persoalan arah politik itu nantinya akan dibahas melalui tingkatan majelis mahkamah partai bersama dengan Ketua Umum Partai Demokrat SBY. Setelah melalui rapat itu, baru akan diputuskan arah partai berlambang mercy tersebut.
"Nanti majelis tinggi partai yang akan menyampaikan keputusannya," terangnya.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement