Liputan6.com, Jakarta Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Nasional 2019 digelar di Yogyakarta pada 7-13 Juli. Dalam perlombaan ini ada 32 bidang kompetensi yang diikuti oleh 759 siswa SMK dari 34 provinsi di Indonesia. Nantinya akan dipilih Juara I, II, dan III dari masing-masing bidang kompetensi.
Namun sebelum dipilih siapa juaranya, ada penilaian yang menjadi tahapan akhir atas sebuah hasil atau karya dalam kompetensi. Ketua Dewan Juri LKS SMK Nasional 2019 Miftahu Soleh dalam wawancaranya menjelaskan kalau ada yang berbeda dari kompetisi yang digelar saat ini dari tahun sebelumnya.
Soleh menjelaskan bahwa materi lomba dan sistem penilaian sangat jauh berbeda. Itu karena materi lomba mengacu pada standar industri dan world skill competition (WSC). Begitu pula dengan sistem penilaian yang berstandar pada WSC.
Advertisement
"Penilaian ini sungguh merupakan perubahan yang luar biasa. Penilaian yang digunakan untuk world skill dunia, sehingga menggunakan competition information system (CIS)," jelas Soleh.
Bukan hanya itu saja, ada poin-poin yang mempengaruhi hasil akhir dalam penetapan juara, meski di setiap bidang lomba memiliki penilaian yang berbeda. Lebih lanjut, Soleh menjelaskan kalau penilaian secara general dimulai dari kemampuan mengorganisir pekerjaan, dilanjutkan teknis dimasing-masing bidang.
Â
"Teknis dibidang masing-masing sebenarnya merupakan representasi dari kemampuan vokasi itu sendiri. Tapi soft skill-nya juga dinilai. Jadi disamping hard skill atau kemampuan keterampilannya, juga dinilai dari berbagai aspek yang terkait dengan vokasi yang bisa dijual. Artinya memang dibutuhkan di dunia kerja," jelas Soleh.
Lalu mengenai penetapan juara I, II, dan III diranking berdasarkan hasil penghitungan CIS dengan skala penilaian 700. Bagi peserta yang mendapatkan poin lebih dari 700 nantinya akan diurutkan dari nilai tertinggi atau sesuai dengan urutan yagn ada di CIS.
Namun yang harus diketahui, nantinya di setiap bidang lomba hanya dipilih satu pemenang atau juara. Soleh juga menjelaskan alasan mengapa hanya dipilih satu pememang di setiap bidang kompetensi.
"Juara terpilih tidak behenti sampai di sini, prosesnya masih panjang. Tingkat nasional terpilih menjadi juara, dari juara tingkat nasional akan diambil sebagai kandidat untuk masuk ke tingkat regional asean atau asean skill competition (ASC). Kemudian di tingkat yang atas lagi ada WSA. Jadi target yang akan kami capai memiliki SDM dengan standar dunia."
Â
Â
(*)