Usai Gempa Banten, Warga Ujung Kulon Mengungsi ke Dataran Tinggi

Kecamatan Sumur menjadi salah satu lokasi terparah saat tsunami Selat Sunda menghantam pada 22 Desember 2018 lalu.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 02 Agu 2019, 22:16 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2019, 22:16 WIB
Gempa Indonesia
Ilustrasi gempa. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Pandeglang - Meski peringatan dini tsunami akibat gempa Banten sudah di akhiri oleh BMKG, namun warga di Kecamatan Sumur masih mengungsi ke dataran tinggi.

Adapun Kecamatan Sumur menjadi salah satu lokasi terparah saat tsunami Selat Sunda menghantam pada 22 Desember 2018 lalu.

"Warga masih pada ngungsi di Kampung kopi sama Cimanggu. Terus di Huntara (Hunian Sementara) juga ada di Pasir Malang. Alhamdulillah aman tadi, saya sudah ngecek ke bawah tadi, ke lokasi," kata Rizki Hidayatullah, pegiat Pokdarwis Sumur, melalui sambungan telepon, Jumat (02/08/2019).

Sebelumnya BMKG menyatakan bahwa gempa bumi sebesar 7,4 SR mengguncang Selat Aunda. Guncangannya dirasakan di Banten, Lampung, hingga Lombok. Kekuatan gempa akhirnya di mutahiri oleh BMKG menjadi 6,9 SR.

Sementara itu, sempat beredar video seorang warga meninggal dunia karena tertabrak motor warga yang panik. Namun, warga bernama Iska (75) warga Kampung Kopi, Desa Tangkil Sari, Kecamatan Sumur Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Banten itu selamat.

"Tadi ada yang ketabrak motor satu orang bapak-bapak pas lagi ngungsi, sudah ada di puskesmas. Alhamdulillah selamat udah dibawa ke Puskesmas Sumur," Menurut pria yang akrab disapa Iki ini bercerita usai gempa mengguncang wilayahnya, listrik sempat padam dan membuat warga semakin panik.

"Udah aman, lampu udah nyala lagi, sempet mati lampu sejam. Dari kejadian gempa bumi itu," ujar Rizki.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Penyebab Gempa

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini dipicu penyesaran oblique yaitu kombinasi gerakan mendatar dan naik," terang Daryono kepada Liputan6.com, Jumat (2/8/2019).

Guncangan gempa Banten ini dirasakan di Lebak dan Pandeglang IV-V MMI; Jakarta III-IV MMI; Bandung, Serang, Bekasi, Tangerang, Bandar Lampung, Purwakarta, Bantul, Kebumen, II-III MMI; Nganjuk, Malang, Kuta, Denpasar, II MMI.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya