3 Hal Tentang Suhu Panas Tinggi di Indonesia

Suhu panas tinggi di Indonesia tercatat hingga mencapai 38 derajat Celcius, lebih tinggi dibandingkan Oktober tahun lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Okt 2019, 16:34 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2019, 16:34 WIB
Ilustrasi Lipsus Cuaca Panas
Ilustrasi Lipsus Cuaca Panas

Liputan6.com, Jakarta - Cuaca panas di sejumlah daerah di Indonesia terasa panas dan terik. Diprediksi cuaca panas ini akan terus melanda tanah air hingga beberapa waktu ke depan di penghujung musim kemarau Oktober 2019.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, suhu udara siang hari di sejumlah daerah di Indonesia terasa lebih panas dari biasanya. Suhu maksimum dapat mencapai 37 derajat Celcius sejak 19 Oktober lalu.

Bahkan di Makassar, Sulawesi Selatan tercatat suhu paling tinggi hingga 38 derajat Celcius. Suhu tersebut merupakan catatan suhu tertinggi dalam satu tahun terakhir, di mana periode Oktober tahun 2018 tercatat suhu maksimum mencapai 37 derajat Celcius.

BMKG juga menjelaskan, bahwa peningkatan suhu panas diperkirakan akan terjadi hingga satu pekan ke depan.

"Mengingat posisi semu matahari masih akan berlanjut ke selatan dan kondisi atmosfer yg masih cukup kering sehingga potensi awan yg bisa menghalangi terik matahari jg sgt kecil pertumbuhannya," ujar akun Twitter @InfoHumasBMKG.

Berikut 3 hal tentang kondisi suhu panas tinggi di Indonesia:

Saksikan video pilihan berikut ini:

1. Suhu Udara di Jabodetabek Masih Tinggi

Waspada, Cuaca Jakarta Memanas
Pelajar beraktivitas menggunakan payung saat suhu udara mencapai 35 derajat Celcius di Kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (22/10/2019). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dikutip dari laman weather.com, Jumat (25/10/2019) pagi, suhu udara di beberapa kota di Indonesia masih tergolong tinggi, meski dibandingkan dengan Kamis kemarin sedikit menurun. Sementara, di kota-kota yang ada di Sumatera, suhu sudah mulai normal karena telah memasuki musim hujan.

Weather.com juga mencatat, suhu di kota-kota penyangga Ibu Kota pada pagi ini masih tinggi kendati terus menurun dari hari ke hari dan tak jauh berbeda dengan suhu di Jakarta pada jumat pagi.

Di Kota Tangerang dan Tangerang Selatan, Banten, misalnya, pantauan pukul 08.35 WIB, suhu di kedua wilayah itu berkisar 29 derajat Celsius, meski terasa di tubuh seperti 34 derajat Celsius. Demikian pula di Depok dan Bekasi, Jawa Barat, suhu pada waktu yang sama masing-masing 29 dan 31 derajat Celsius. Sementara di Bogor, suhunya berkisar pada 29 derajat Celsius.

Sementara di wilayah Jakarta, suhu pagi ini tak jauh berbeda. Di kawasan Kuningan, Tanah Abang, Manggarai, Kemang, Kebayotan Lama, Grogol, Jatinegara, Pulogadung, Cililitan dan Petukangan, suhunya berkisar 29 hingga 30 derakat Celsius, meski yang dirasakan tubuh seperti 35 derajat Celsius.

Sedangkan di kawasan Ancol dan Kalideres, suhu pagi ini berkisar pada 30 derajat Celsius. Meski yang dirasakan mereka yang sedang berada di luar rumah seperti 34 derajat Celsius.

2. Penjelasan Ahli

Waspada, Cuaca Jakarta Memanas
Warga beraktivitas menggunakan payung saat suhu udara mencapai 35 derajat Celcius di Kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (22/10/2019). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah) Event

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, suhu udara panas yang terjadi di beberapa titik Pulau Jawa diakibatkan posisi matahari yang baru saja bergulir ke selatan, setelah sebelumnya berada tegak lurus dengan pulau Jawa.

Kondisi itu ditambah lagi dengan peluang hujan yang masih rendah karena aliran masa udara dari Timuran masih kuat. Sehingga mempersulit pertumbuhan awan hujan.

"Kondisi ini menyebabkan kelembaban udara di permukaan sangat rendah. Suhu udara tinggi dan kelembaban rendah menyebabkan udara gerah, panas menyengat dan sangat tidak nyaman,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Citeko Bogor, Asep Firman Ilahi, Rabu (23/10/2019).

Asep menerangkan akibatnya dalam dua hari terakhir udara dirasakan sangat panas dan tidak nyaman. Berdasarkan data suhu maksimum di Puncak, Kabupaten Bogor dua hari lalu tercatat 30.3 derajat Celcius dengan kelembaban udara 27 persen (sangat kering).

Tidak hanya di Puncak lanjut Asep, di Kota Bogor suhu udara tercatat hingga 36 derajat Celcius. Sementara di tempat lain seperti Jakarta, Bekasi dan tempat-tempat lain pun merasakan udara panas menyengat ini.

"Masyarakat yang beraktifitas di luar ruangan, kondisi ini menyebabkan bibir pecah-pecah, tenggorokan kering dan dehidrasi. Disarankan bagi masyarakat agar banyak mengkonsumsi cairan yang cukup agar terhindar dari dehidrasi," ujar Asep.

Selain itu Asep mengatakan, menjaga asupan makanan sehat serta buah-buahan juga dapat mencegah terserang dehidrasi akibat cuaca panas. Alasannya, pada saat cuaca cerah dan pertumbuhan awan berkurang tingkat radiasi Matahari yang masuk ke permukaan bumi juga akan meningkat dalam semua panjang gelombang.

Radiasi Ultraviolet Alfa dan Beta (UV-A dan UV-B) keduanya merupakan jenis radiasi berbahaya bagi kesehatan. Disarankan bagi wanita agar menggunakan tabir surya untuk memperkecil dampak terpaparnya radiasi UV-A dan UV-B ini.

3.Waspada Heat Stroke

Waspada, Cuaca Jakarta Memanas
Warga beraktivitas menggunakan payung saat suhu udara mencapai 35 derajat Celcius di Kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (22/10/2019). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengimbau masyarakat melakukan enam langkah untuk menjaga kondisi tubuh saat cuaca panas. Sebab suhu udara di Jakarta lebih tinggi dari biasanya dalam beberapa hari ke depan.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya dehidrasi bahkan hingga heat stroke.

"Ini karena kalau panasnya sangat ekstrem, yang sangat dikhawatirkan adalah heat stroke," kata Widyastuti.

Heat stroke merupakan kegagalan tubuh untuk melakukan pendinginan baik dengan cara berkeringat atau penguapan dari kulit akibat cuaca panas sekitar.

Bahkan, menurut akademisi sekaligus praktisi Prof Ari Fahrial Syam heat stroke ini merupakan suatu gangguan kesehatan yang bisa berakibat kematian.

Enam langkah yang diimbau oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta dalam menjaga kondisi tubuh saat suhu cuaca di atas normal. Pertama, menghindari berada di luar ruangan antara pukul 10.00 WIB hingga jam 16.00 WIB.

Kedua, minum air putih dalam dua hingga tiga jam sekali dengan jumlah total dua liter perhari serta jangan menunggu haus. Ketiga, mengonsumsi buah-buahan yang segar dan banyak mengandung air.

Keempat, menggunakan masker dan payung saat ke luar ruangan. Kelima, menggunakan krem pelembab kulit dan penangkal sinar matahari saat ke luar ruangan.

Keenam, adalah menjaga kondisi tubuh dengan cukup istirahat dan tidur.

 

 

(Reynaldi Hasan)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya