Terduga Teroris Ditangkap di Cilegon, Ini Pernyataan PT Krakatau Steel

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut kepada pihak kepolisian dan Densus 88.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 14 Nov 2019, 19:44 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2019, 19:44 WIB
Polisi Bersenjata Jaga Rumah Terduga Teroris Bogor
PIlustrasi penangkapan teroris oleh Densus 88 Antiteror. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Densus 88 Antiteror menangkap satu terduga teroris di Cilegon, yang bekerja di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Diketahui, pegawai yang ditangkap tersebut merupakan karyawan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Corporate Secretary PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Pria Utama mengakui kalau pria yang ditangkap merupakan karyawan yang bekerja dipihaknya. Namun demikian, dia membantah kalau pria tersebut adalah petinggi di perusahaan pelat merah itu.

"Bahwa berdasarkan informasi yang kami peroleh, yang bersangkutan adalah karyawan level staf setingkat supervisor di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan bukan merupakan petinggi atau level manajemen di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk,” ucap Pria dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Kamis (14/11/2019).

Pria mengaku menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut kepada pihak kepolisian dan Densus 88.

Dia juga menegaskan, mendukung langkah-langkah yang dilakukan oleh aparatur hukum dalam rangka memerangi terorisme di Indonesia.

"Atas berita penangkapan tersebut, segenap Manajemen PT Krakatau Steel (Persero) Tbk  tetap menghormati dan menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum yang berlaku,” ucap dia.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardy mengatakan pihaknya telah menangkap empat terduga teroris di Banten, keempatnya yakni DA (28), QK (54), AP (45) dan MA (45).

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Beri Pengawasan Khusus

Penjagaan Keamanan Daerah
Ilustrasi polisi. (Liputan6.com)

Menurut Edy, pantauan terhadap jaringan terduga teroris yang merupakan karyawan perusahaan BUMN itu, akan terus dilakukan oleh pihak kepolisian dan tim Densus 88 Anti Teror.

Termasuk penjagaan terhadap objek vital nasional (obvitnas) dan lokasi keramaian lainnya, akan diperketat penjagaannya oleh kepolisian.

"Tugas kita hanya mendukung Densus. Penjagaan obvitnas yang di jaga termasuk tempat keramaian ditingkatkan penjagaannya. Dijaga oleh bersenjata lengkap, oleh Ditpam Obvit dan Sabhara," terangnya.

Kekinian, Densus 88 Anti Teror masih terus mengembangkan pergerakan dan jaringan terorisme yang ada di Banten.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya