Soal Isu KPK Akan Tangkap Hasto, Firli: Tidak Ada Konfirmasi Itu

Menurut Firli, terkait kasus yang menyeret Wahyu, saat ini pihaknya masih mengejar kader PDIP Harun Masiku yang kabur ke Singapura.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 14 Jan 2020, 16:42 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2020, 16:42 WIB
Pimpinan KPK Sambangi MPR
Ketua KPK Firli Bahuri memberikan keterangan seusai mengadakan pertemuan dengan pimpinan MPR di Komplek Parlemen, Selasa (14/1/2020). Pimpinan KPK menyambangi kompleks parlemen untuk mengadakan pertemuan dalam rangka silaturahmi dengan pimpinan MPR. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri membantah kabar yang beredar pada saat penangkapan Mantan Komisoner KPU Wahyu Setiawan pada 8 Januari lalu, KPK juga hendak menciduk Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

"Enggak saya tidak ada konfirmasi itu. Tidak ada konfirmasi itu yah," kata Firli di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (14/1/2020).

Menurut Firli, terkait kasus yang menyeret Wahyu, saat ini pihaknya masih mengejar kader PDIP Harun Masiku yang kabur ke Singapura.

"Selalu penyidik, selalu petugas pemberantasan tindak korupsi dari KPK, kita tak akan pernah berhenti mencari seseorang tersangka, karena sebenarnya tersangka adalah seseorang yang karena perbuatannya dan atau keadaannya berdasarkan bukti permulaan yang cukup patut diduga sebagai pelaku tindak pidana," tegasnya.

Ia memastikan KPK akan mengejar kemanapun Harun Masiku.

"Kita tetap melakukan pengejaran dan kita juga sudah mengirimkan surat ke Kumham, kita berkordinasi dengan polri karena polri miliki jaringan yang cukup luas baik itu menggunakan jalur senior liasion officer yang ada di luar negeri," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video di bawah ini:


Cari Harun Masiku

Selain itu, KPK juga berkoordinasi dengan Dubes Singapura dan Kemenlu terkait keberadaan Harun Masiku.

"Nanti kita bekerja sama dengan kedutaan besar dan kementerian luar negeri," ia menandaskan.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya