Petugas Ambil Potongan Bangkai Ungkap Penyebab Hewan Mati Mendadak di Cibarusah Bekasi

Sampel kaki kambing yang ditaruh dalam plastik warna merah, dibawa petugas untuk kemudian diperiksa di laboratorium di wilayah Subang.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 10 Mar 2020, 01:27 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2020, 01:27 WIB
Hewan Mati Mendadak di Bekasi
Petugas gali kuburan hewan untuk diambil sebagai sampel. (Liputan6.com/Bam Sinulingga)

Liputan6.com, Bekasi - Fenomena hewan mati mendadak yang terjadi di Perumahan Bumi Cahaya Residence, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, masih menyisakan rasa penasaran warga. Meski ada dugaan keracunan, namun warga masih ingin mengetahui penyebab pasti kematian hewan-hewan tersebut.

Pemeriksaan terkait penyebab kematian hewan juga terus dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi. Beberapa sampel diambil dari bangkai hewan yang sudah dikubur pasca ditemukan mati, Selasa 3 Maret 2020. Pengambilan sampel dilakukan bersama pihak kepolisian setempat.

"Sampel diambil dari kaki kambing yang sudah dikubur, dipotong petugas dengan pisau," kata Kapolsek Cibarusah, AKP Sukarman di Bekasi, Senin (9/3/2020).

Sampel kaki kambing yang ditaruh dalam plastik warna merah, dibawa petugas untuk kemudian diperiksa di laboratorium di wilayah Subang.

"Pengujian sampel butuh waktu 14 hari," ujar Sukarman.

Beberapa pihak terkait yang turut mendampingi pengambilan sampel, diantaranya Kepala Seksi P3H Dinas Peternakan Kabupaten Bekasi, staf kesehatan hewan, kepala dusun 3, perwakilan kecamatan dan warga setempat.

Warga Perumahan Bumi Cahaya Residence di Cibarusah sebelumnya digegerkan dengan kematian mendadak sejumlah hewan peliharaan. Diantaranya 3 ekor kambing, 2 ekor ayam, dan 1 ekor kucing.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Keracunan

Kejadian aneh yang baru pertama kali terjadi di wilayah tersebut, membuat warga resah. Tak sedikit bahkan yang mengaitkan dengan isu virus Corona.

Dinas terkait yang datang ke lokasi langsung melakukan uji cepat (rapid test) dan mengubur semua bangkai hewan tersebut. Dugaan sementara hasil rapid test, kematian hewan diduga akibat keracunan.

"Hasilnya negatif dan tidak dijumpai tanda-tanda penyakit menular. Berdasarkan tanda-tanda yang dijumpai, diduga kematian hewan karena keracunan," kata Kepala Seksi Pengamatan dan Pemberantasan Penyakit Hewan Bidang Kesehatan Hewan, Dwian Wahyudiharto dalam keterangan tertulis, Rabu 4 Maret 2020.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya