Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta telah melakukan rapid test virus Corona atau Covid-19 terhadap 62.100 orang yang tersebar di lima kota administrasi dan satu kabupaten sejak 20 Maret 2020.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati menyatakan untuk persentase positif bagi yang mengikuti rapid test hingga 20 April 2020 yakni sebesar 3,6 persen.
"Dengan rincian 2.248 orang dinyatakan positif Corona dan 59.852 orang dinyatakan negatif," kata Ani di Balaikota, Jakarta Pusat, Jumat (17/4/2020).
Advertisement
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyatakan sasaran dan prioritas rapid test yakni mereka yang berisiko tinggi menularkan ataupun tertular. Misalnya tenaga medis, orang-orang yang memiliki riwayat kontak fisik dengan kasus pasien dalam pengawasan (PDP) hingga orang dalam pemantauan (ODP).
Apabila hasil tes tersebut positif, langkah selanjutnya yakni dilakukan pengambilan tes swab, isolasi mandiri, atau dirujuk ke shelter sesuai kriteria keparahan selama menunggu hasil polymerase chain reaction (PCR). Bila kondisi memburuk sebelum hasil PCR diperoleh, maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit.
Kemudian bila hasilnya negatif, pasien diinformasikan untuk isolasi mandiri selama 14 hari. Bila kondisi memburuk, dirujuk ke rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan PCR atau memeriksa ulang rapid test sebanyak satu kali pada hari ke 7-10 setelah tes awal.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pasien Positif Terus Meningkat
Sementara itu, Jumlah pasien positif virus Corona atau Covid-19 di Jakarta terus mengalami kenaikan. Saat ini jumlah tersebut mencapai 3.279 kasus dan data tersebut berdasarkan website corona.jakarta.go.id yang diakses Liputan6.com pukul 11.30 WIB.
Dalam website tersebut juga dituliskan jumlah pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 286 orang, meninggal 305 orang, yang masih mendapatkan perawatan 1.935 orang dan isolasi mandiri ada 753 orang.
Selain itu, jumlah yang masih menunggu hasil sebanyak 878 kasus. Kemudian sebanyak 1.990 kasus yang telah diketahui titik penyebaran berdasarkan kelurahannya dan sisanya 1.289 belum diketahui.
1.990 kasus yang telah diketahui tersebut tersebar di lima kota administrasi di Jakarta. Mulai dari Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Utara.
Advertisement