Satu Keluarga di Banjarbaru Positif Covid-19, Salah Satunya Balita

Terpaparnya balita itu menunjukkan penularan Covid-19 di Banjarbaru sudah sangat mengkhawatirkan dengan jumlah pasien positif 25 orang.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Apr 2020, 02:22 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2020, 02:22 WIB
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)
Gambar ilustrasi Virus Corona COVID-19 ini diperoleh pada 27 Februari 2020 dengan izin dari Centers For Desease Control And Prevention (CDC). (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Satu keluarga di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, terpapar Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Satu di antaranya seorang anak berusia di bawah lima tahun (balita).

Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Banjarbaru Rizana Mirza di Banjarbaru mengatakan, balita berusia 16 bulan itu diketahui terpapar dari ibu dan anggota keluarga lainnya yang juga positif Covid-19.

"Balita itu terpapar dari ibunya, bahkan satu keluarga mereka, yakni saudara ayahnya dan sang nenek dinyatakan positif sehingga mereka menjalani perawatan dengan status pasien dalam pengawasan," ujar Rizana, Senin (27/4/2020).

Menurut Kepala Dinas Kesehatan itu, terpaparnya balita itu menunjukkan penularan Covid-19 di Banjarbaru sudah sangat mengkhawatirkan dengan jumlah pasien positif 25 orang.

"Warga yang sudah positif Covid-19 sebanyak 25 orang dengan sebaran pada lima kecamatan dan merata hampir di 20 kelurahan. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan," katanya seperti dikutip Antara.

Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani sudah mengirim surat kepada Menteri Kesehatan terkait usul pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kota itu.

"Wali kota sudah mengirim suratnya ke Menteri Kesehatan, kemungkinan dua tiga hari ke depan sudah ada jawaban dan jika disetujui maka PSBB akan dilaksanakan di Banjarbaru guna mencegah penyebaran," kata Rizana.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Disiplin dan Ketegasan Aparat

Kunci pemberlakuan PSBB adalah disiplin masyarakat dan ketegasan aparat yang menjalankan tugas di lapangan sehingga kedua unsur harus saling mendukung agar kebijakan itu berhasil.

"Masyarakat harus sadar dan disiplin dengan tidak beraktivitas di luar rumah dan aparat juga harus tegas melarang masyarakat yang keluar rumah tanpa alasan jelas agar PSBB mencegah lebih masif dan memutus rantai penularan," kata Rizana.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya