Beragam Penyakit Virus Mematikan di Dunia yang Berasal dari Hewan

Jenis penyakit virus lain yang merupakan zoonosis dan merenggut jutaan nyawa di seluruh dunia juga terjadi setiap tahunnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Mei 2020, 07:03 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2020, 07:03 WIB
Kasus Virus Corona Bertambah, Bio Farma Kebut Penemuan Vaksin Anti Covid-19
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Virus Corona Covid-19 bukanlah satu-satunya penyakit yang bersifat zoonosis atau menyebar dari hewan ke manusia.

Jenis penyakit virus lain yang merupakan zoonosis dan merenggut jutaan nyawa di seluruh dunia juga terjadi setiap tahunnya.

Dari mulai wabah pes, Ebola, hingga SARS dan MERS, semua penyakit itu bermula dari sosok makhluk bukan manusia yang kemudian menimbulkan pandemi dan wabah mematikan.

Dalam hal ini, penyakit-penyakit tersebut bermula dari hewan seperti tikus, kelelawar, musang, dan unta.

HIV/AIDS, penyakit yang hingga kini masih ditunggu vaksinnya, punya sejarah kontak antara manusia dengan primata.

Kemudian, ada pula Flu Spanyol yang diperkirakan membunuh 50 juta orang di seluruh dunia pada 1918-1919, kini diyakini berasal dari unggas liar di luar sana. Begitu pula dengan avian flu dan flu babi.

Semua penyakit virus yang berasal dari hewan ke manusia ini disebut para ilmuwan sebagai zoonosis.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Penyakit Menular di Dunia

[Fimela] masker untuk mencegah virus
ilustrasi masker medis untuk mencegah penularan virus | unsplash.com/@purzlbaum

Dikutip dari laman Telegraph, Zoonosis mencakup dua pertiga penyakit menular di dunia. Penyakit ini bisa menyebar cepat dan mematikan, seperti rabies.

Penyakit tersebut hanya butuh waktu beberapa bulan atau tahun untuk menimbulkan dampak kehancuran seperti yang terjadi pada penyakit sapi gila.

Kemudian ada pula penyakit hidatidosa. Penyakit ini berasal dari telur cacing pita yang menyerang hati dan terkadang paru-paru, jantung atau bahkan otak manusia hingga menimbulkan berbagai masalah sampai kematian.

Untungnya, penyakit hidatidosa ini termasuk langka. Di Inggris dan Wales, hanya ada sekitar 100 kasus penyakit ini sejak 2000.

Penyakit hidatidosa termasuk 36 jenis penyakit zoonosis yang ditemukan di Inggris selain anthrax dan difteri.

Penyakit lain adalah sindrom virus hanta atau hantavirus yang berasal dari tikus, menimbulkan gejala seperti flu ringan, hingga pendarahan dan gagal ginjal.

Di Amerika Serikat, satu kasus hantavirus pada 1993 baru diketahui setelah satu klaster penyakit itu menimbulkan kematian.

Virus tersebut ternyata sudah muncul sejak 1959. Penduduk lokal Indian Navajo sudah mengenal penyakit ini. Sejak 1993 itu kemudian ratusan kasus dilaporkan dan 35 persen di antaranya berujung kematian.

 


Sudah Jadi Bagian Kehidupan Manusia

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Sebagian besar penyakit yang berasal dari hewan ke manusia sejak lama sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Termasuk juga penyakit seperti trypanosomiasis, endemi yang terjadi di sebelah timur dan selatan Afrika.

Penyakit ini disebabkan gigitan dari lalat tsetse yang sebelumnya menggigit hewan lain, sering kali hewan ternak.

Pada hewan ternak, penyakit itu menimbulkan hambatan pembangunan ekonomi. Sedangkan terhadap manusia menyebabkan penyakit tidur yang bisa berujung fatal jika tidak dirawat.

Penelitian terhadap semua penyakit zoonosis sangat penting. Dalam jangka pendek tentu hal ini tidak bisa dilakukan terhadap warga miskin di negara miskin.

Namun fakta bahwa Covid-19 juga adalah zoonosis, penyakit yang berasal dari hubungan rumit antara manusia dengan alam, dengan sistem pangan dan hasrat kita untuk bepergian dan melakukan perdagangan secara global, seharusnya menjadikan hal ini perhatian dunia tentang betapa pentingnya meneliti penyakit ini dan dampaknya.

 

Reporter : Pandasurya Wijaya

Sumber : Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya