PSBB Jakarta Jilid III, Tak Ada Pelonggaran hingga Harap Warga Taat

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau masyarakat untuk terus disiplin berdasarkan protokol kesehatan dalam masa PSBB jilid III ini.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 21 Mei 2020, 20:31 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2020, 20:31 WIB
FOTO: Pemprov DKI Jakarta Tindak Perusahaan Pelanggar PSBB
Foto udara kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (3/5/2020). Pemprov DKI Jakarta telah menutup sementara 126 perusahaan yang melanggar Pergub Nomor 33 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam Penanganan COVID-19. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Ibu Kota.

"PSBB diperpanjang hingga 4 Juni, mudah-mudahan ini jadi PSBB penghabisan," ujar Anies di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Mei 2020.

Anies mengimbau masyarakat untuk terus disiplin berdasarkan protokol kesehatan dalam masa PSBB jilid III ini.

Senada, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani berharap, pada perpanjangan PSBB periode ketiga ini warga Jakarta bisa menjadi lebih baik, khususnya terhadap protokol kesehatan yang diterapkan selama PSBB.

"Kami juga berharap, PSBB terakhir ini bisa mengubah perilaku warga. Kita lebih perhatian sama masalah-masalah kesehatan kita sendiri," harap Zita.

Berikut 4 hal terkait perpanjangan masa PSBB Jilid III di DKI Jakarta dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Diperpanjang 14 Hari

Penertiban PSBB Tidak Pakai Masker
Pengendara motor pergi seusai diberi hukuman push up karena tidak memakai masker saat razia Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kawasan Jalan Fatmawati, Jakarta, Selasa (28/4/2020). Penertiban terkait pelaksanaan PSBB Jakarta dan memutus rantai penyebaran COVID 19. (merdeka.com/Imam Buhori)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan memperpanjang masa pelaksanaan pembatasan sosial skala besar (PSBB) di Jakarta selama 14 hari ke depan.

"PSBB diperpanjang hingga 4 Juni, mudah-mudahan ini jadi PSBB penghabisan," ujar Anies di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Mei 2020.

Dia mengimbau agar masyarakat lebih disiplin melaksanakan PSBB yang ketiga kalinya. Sebab saat ini reproductions number atau angka penularan virus korona di Jakarta telah turun dari 4 menjadi 1,1.

"Insya Allah kalau dalam dua pekan ini kita pantau angka ini bisa di bawah 1, maka ini akan jadi yang terakhir," kata Anies.

Karena itu, dia mengharapkan masyarakat untuk terus disiplin berdasarkan protokol kesehatan. Selain itu Anies juga mengingatkan masyarakat untuk terus menghindari kerumunan dan untuk memilih tetap berada di rumah.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyatakan dengan disiplin masyarakat Jakarta dapat kembali berkegiatan.

"Maka nanti Jakarta bisa kembali berkegiatan, tentu normalnya baru. Orang biasa mengistilahkan new normal. Bukan kembali seperti yang kemarin, tapi normal yang baru," ucap Anies Baswedan.

 

Tak Ada Pelonggaran PSBB

Sanksi PSBB Kurang Tegas, Warga Tak Bermasker Bebas Beraktivitas
Warga beraktivitas tanpa menggunakan masker di kawasan , Jakarta, Selasa (19/5/2020). Sanksi PSBB yang kurang tegas menyebabkan sebagian warga masih bebas beraktivitas tanpa menggunakan masker, meskipun resiko penyebaran virus corona masih tinggi. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Anies meminta warga terus meningkatkan kedisiplinan terkait pencegahan penyebaran virus Corona Covid-19. Dia menyebut pelonggaran PSBB hanya akan menjadi beban para tenaga medis.

"Bila kita bepergian, kita tidak menjaga jarak, kita longgar. Maka kita menambah beban untuk pertahanan terakhir kita yaitu para tenaga medis," kata Anies.

Anies berterimakasih kepada masyarakat yang masih terus bertahan dan menjaga diri dengan protokol kesehatan saat PSBB.

Dia mengimbau masyarakat untuk lebih disiplin dalam PSBB yang ketiga kalinya. Sebab saat ini reproductions number atau angka penularan virus Corona di Jakarta telah turun dari 4 menjadi 1,1.

 

Minta Warga Taati Protokol Kesehatan

FOTO: Bisnis Parkir Terimbas Pandemi COVID-19
Sebuah mobil terparkir di lahan parkir sebuah gedung, Jakarta, Kamis (1/5/2020). Indonesia Parking Association (IPA) menyatakan terjadi penurunan bisnis parkir sebesar 75-90 persen seiring penerapan PSBB untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Jabodetabek. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani menyambut baik perpanjangan PSBBoleh Gubernur DKI Anies Baswedan.

Menurut dia, dari paparan Pemprov DKI, terjadi penurunan angka penularan virus corona di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

"Kita sudah melihat paparan dari Pak Anies yang memperlihatkan turunnya angka penularan. Kami melihat perlu sinkronisasi dari kebijakan pemerintah pusat dengan pemprov agar bisa lebih cepat," kata dia lewat keterangan tertulis, Kamis (21/5/2020).

Zita berharap, pada perpanjangan PSBB periode ketiga ini warga Jakarta bisa menjadi lebih baik, khususnya terhadap protokol kesehatan yang diterapkan selama PSBB. Seperti mencuci tangan di air mengalir, mengenakan masker di tempat publik, dan menjaga jarak aman di tengah kerumunan.

"Kami juga berharap, PSBB terakhir ini bisa mengubah perilaku warga. Kita lebih perhatian sama masalah-masalah kesehatan kita sendiri," harap dia.

Selain masyarakat, Zita juga mendorong pelayanan kesehatan di DKI dapat terus ditingkatkan setelah menghadapi pandemi Covid-19.

Sebab, sebagai wakil rakyat, Zita ingin terus memastikan pendampingan kesehatan warganya terjaga betul setelah tidak diberlakukannya PSBB.

"Setelah PSBB terakhir, kami dorong agar pelayanan kesehatan di DKI Jakarta masih sama dengan masa PSBB. Kami ingin pastikan prosedur kesehatan dan pendampingan dari tenaga medis harus tersedia," Zita menandasi.

 

Perekonomian Makin Lesu

Kemacetan Jakarta di Tengah PSBB
Sejumlah pengendara kendaraan bermotor mengalami kemacetan lalu lintas di Tol Dalam Kota dan Jalan Gatot Subroto Jakarta, Selasa (19/5/2020). Meski masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masih berlangsung, kemacetan lalu lintas masih terjadi di Ibu Kota. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Zita juga memperingati Gubernur DKI Anies Baswedan dan jajaran Pemprov DKI terkait roda ekonomi masyarakat, khususnya Jakarta yang semakin menjerit selama pemberlakuan PSBB.

"Persoalan ekonomi, kita ini (Jakarta) lokomotif ekonomi nasional. Kalau tidak bergerak, se-Indonesia bakal menjerit," wanti Zita.

Menurut Zita, masalah perut sama pentingnya dengan kesehatan. Karenanya dia berharap Anies memiliki solusi aktif ketika PSBB periode ketiga benar berakhir, mulai dari penataan gaya hidup baru yang memperhatikan protokol kesehatan.

"Jadi solusinya dengan adaptasi, ubah gaya hidup kita, terapkan protokol kesehatan diseluruh aspek kehidupan, the new normal," pinta dia.

Zita berharap normal yang baru tidak diartikan dengan dua pilihan, di rumah mati karena kelaparan tak ada pekerjaan, di luar mati karena takut terkena Corona.

Zita ingin masyarakat Jakarta dapat beradaptasi dan berinovasi untuk terus bergerak di tegah pandemi.

"Jadi harus ada jalan tengah yang mengakomodir kesehatan dan juga perut," Zita menandasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya