Jokowi: Kita Harus Mampu Tahan Laju Pertumbuhan Ekonomi Agar Tak Minus

Jokowi mengatakan, bahwa tantangan terbesar pemerintah saat ini yakni, menyiapkan program pemulihan ekonomi yang tepat.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 03 Jun 2020, 11:13 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2020, 11:13 WIB
Jokowi work from home
Rapat ini merupakan format baru yang diterapkan Jokowi, sejak para masyarakat diimbau untuk bekerja dari rumah. Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan rapat tersebut dimulai pukul 10.00 WIB. (dok. Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajarannya untuk menahan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II, III, dan IV tahun ini. Hal ini untuk agar laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak terkoreksi lebih dalam lagi.

"Kita tahu bahwa kuartal pertama ekonomi kita hanya mampu tumbuh 2,97 persen. Kuartal II, III, IV, kita harus mampu menahan agar laju pertumbuhan ekonomi tidak merosot lebih dalam lagi, tidak sampai minus dan bahkan kita arahkan kita pelan-pelan mulai bisa rebound," kata Jokowi dalam rapat terbatas melalui video conference, Rabu (3/6/2020).

Jokowi mengatakan, bahwa tantangan terbesar pemerintah saat ini yakni, menyiapkan program pemulihan ekonomi yang tepat. Menurut dia, pemerintah telah merancang berbagai skema pemulihan ekonomi.

Mulai dari, subsidi bunga untuk UMKM, penempatan dana untuk bank-bank yang terdampak restrukturisasi, penjaminan kredit modal kerja, penyertaan modal negara untuk BUMN, dan investasi pemerintah untuk modal kerja.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Segera Dieksekusi

Jokowi meminta agar program pemulihan tersebut segera dieksekusi agar pertumbuhan ekonomi tidak merosot di kuartal II, III, dan IV. Dia juga mengingatkan program pemulihan ekonomi nasional harus dapat memberikan manfaat nyata kepada pelaku usaha, khususnya di sektor padat karya.

"Agar mereka mampu beroperasi, ini penting. Dan mencegah PHK yg masif dan mampu mempertahankan daya beli para karyawannya," kata Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya