Liputan6.com, Jakarta Pandemi membuat semua sektor berdampak. Tak hanya ekonomi, sektor pendidikan tak luput dari virus tersebut. Untuk menekan angka penularan, pemerintah mengimbau kepada semua sekolah, untuk menerapkan kegiatan belajar secara online.
Selain sekolah negeri, sekolah internasional atau yang secara resmi berganti menjadi Satuan Pendidikan Kerja Sama (SPK) juga harus belajar secara online.
Baca Juga
Perlu diketahui, mengacu pada Permendikbud nomor 31 tahun 2014, Sekolah Internasional berubah nama menjadi SPK yang merupakan satuan pendidikan yang diselenggarakan atau dikelola atas dasar kerja sama antara Lembaga Pendidikan Asing (LPA) dengan lembaga pendidikan Indonesia.
Advertisement
Bicara belajar online, diterapkan pula oleh SPK Kallista. Saat pandemi ini, sekolah tersebut secara online dengan diiterapkan melalui aplikasi Ms Teams.
"Sejak bulan Maret 2020 lalu, saat diumumkan bahwa sekolah harus ditutup karena pandemi Covid 19, Sekolah Kallista sudah menerapkan metode daring," kata staff pengajar di Sekolah Kallista, Megawati, seperti dikutip Tagar.
Dalam proses belajarnya, Megawati melanjutkan bahwa sekolah Kallista yang merupakan bagian dari SPK tidak banyak menemui kendala dalam proses belajar daring. Masalah yang kerap ditemui justru dari koneksi dan kecepatan internet yang masih belum stabil.
Selain itu, proses belajar anak juga mengikutsertakan orangtua agar anak lebih memahami pembelajaran serta dibisa diawasi.
“Awalnya kami mengirimkan email dan password daring kepada orang tua. Kami juga mengirimkan tutorial cara menggunakan ms teams pada orang tua," tutur Megawati.
"Untuk jenjang Kindergaten (TK). orang tua mendampingi siswa saat daring, mengerjakan dan meng-upload tugas yang diberikan melalui Ms Teams. Untuk jenjang Primary (SD), Memonitor pembelajaran melalui recording dan tugas-tugas yang diposting di Ms teams, serta jenjang Secondary (SMP/SMA), memonitor anak-anaknya dalam belajar," kata dia.
Meski proses belajar-mengajar melalui metode daring merupakan hal yang terbilang baru, tenaga pengajar di berbagai SPK terbilang cepat beradaptasi, sehingga tidak menemukan kendala yang berarti.
(*)