Anies Kenang Kebaikan Mantan Wali Kota Seoul Saat Diminta Bantuan Covid-19

Gubernur DKI Anies Baswedan mengenang betapa susahnya saat dia mencari pertolongan ke negara lain, saat virus Covid-19 menyerang Jakarta pertama kali.

oleh Ika Defianti diperbarui 13 Agu 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2020, 11:29 WIB
Anies Baswedan
Gubernur DKI Anies Baswedan melepas petugas haji DKI Jakarta. (Liputan6.com/Nabila)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Anies Baswedan mengenang betapa susahnya saat dia mencari pertolongan ke negara lain, saat virus Covid-19 menyerang Jakarta pertama kali.

Hal ini diungkapkan melalui akun Instagramnya. Saat itu, menurut Anies, Pemprov DKI sempat kesulitan mendapat alat tes Polymerase Chain Reaction (PCR). Oleh karena itu, Anies mengirim surat ke 8 kota di dunia, untuk meminjam alat tersebut, demi meningkatkan jumlah tes Covid-19.

"Dalam surat disampaikan bahwa Jakarta berencana meminjam alat RT-PCR selama masa pandemi ini saja. Setelah wabah selesai, maka alat itu akan dikembalikan. Semua merespons cepat. Mayoritas menjawab bahwa mereka juga sedang mengalami masalah yang sama," tutur Anies seperti dikutip dari akun tersebut, Kamis (13/8/2020).

Dia lantas mencoba meminta bantuan ke mantan Wali Kota Seoul, Park Woon Soon. Park pun disebut merespons positif surat permintaan Anies untuk meminjam alat tes uji Covid-19. Katanya, ketimbang meminjamkan alat, Seoul bersedia menghibahkan alat tersebut.

"Mayor Park mengirim pesan bahwa lebih mudah untuk menghibahkan RT-PCR daripada meminjamkan. Jadi alat milik mereka yang masih baru itu dihibahkan untuk DKI Jakarta," ungkap Anies.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Telah Berpulang

Anies pun merasa tertolong karena alat tersebut langsung diantarkan ke Balai Kota DKI oleh Duta Besar Korsel untuk Indonesia. Di mana alat tersebut bisa memproses 900 sampel setiap harinya.

Pada kesempatan itu, Anies menitipkan sepucuk surat dan selembar kain batik Betawi untuk Park.

Dia mengungkapkan, surat itu memang sampai ke tangan Wali Kota tersebut. Namun, batik Betawi belum sempat dipakai karena Park wafat tiga minggu kemudian.

"Seorang Wali Kota yang berjasa dalam membantu Jakarta itu telah berpulang, tapi budi baik dan persahabatannya kita rasakan hingga sekarang. Pada ribuan tes yang dilakukan di Jakarta, ada jejak jasa Mayor Park dan persahabatan dua kota. Interaksi yang selama ini dibangun di tataran global itu mengantarkan pada persahabatan dan jejaring internasional," tukas Anies.

 

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya