Jokowi Perluas Lumbung Pangan Nasional di Sumsel, NTT, dan Papua

Jokowi mengatakan, ekspansi ini tidak untuk mengesampingkan dua titik awal lumbung panganyang sudah dicanangkan, yakni Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 23 Sep 2020, 11:47 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2020, 11:47 WIB
Presiden Jokowi meninjau lokasi pengembangan food estate atau lumbung pangan nasional dalam kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Tengah.
Presiden Jokowi meninjau lokasi pengembangan food estate atau lumbung pangan nasional dalam kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020). (Foto Biro Pers Istana)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi siap melakukan perluasan lumbung pangan nasional atau food estate di Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Sumatera Selatan.

"Sudah mulai pengerjaan di lapangan untuk provinsi yang lain di Papua, NTT, dan Sumatera Selatan," ujar Jokowi dalam rapat terbatas yang disiarkan secara daring tersebut, Rabu (23/9/2020).

Ekspansi ini, kata Jokowi, tidak untuk mengesampingkan dua titik awal lumbung pangan yang sudah dicanangkan, yakni Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara. Dia menegaskan dua titik tersebut bisa menjadi prioritas sebagai antisipasi langkah impor.

"Ini mengantisipasi perubahan iklim mengurangi ketergantungan kita impor pangan," jelas Jokowi.

Lumbung pangan nasional digerakkan Jokowi berbasis korporasi petani. Kegiatan yang sudah berjalan di Kalimantan Tengah adalah dengan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan rawa melalui pengembangan sistem hulu sampai hilir.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lumbung Pangan Padi di Kalteng Mulai Tanam Penuh pada 2021

Presiden Jokowi Tinjau Lahan untuk Lambung Pangan Nasional
Presiden Joko Widodo didampingi Menhan Prabowo Subianto memberikan keterangan saat meninjau lahan yang akan dijadikan "Food Estate" atau lumbung pangan baru di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020). (Foto:Biro Pers Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan lumbung pangan atau food estate padi di Kalimantan Tengah (Kalteng) seluas 165 ribu ha bisa mulai tanam penuh pada 2021.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menerangkan, pengembangan lumbung pangan di Kalteng terbagi untuk tanaman padi di lahan aluvial eks Pengembangan Lahan Gambut (PLG) seluas 165 ribu ha yang dikerjakan Kementerian Pertanian, serta untuk tanaman singkong dengan leading sektor Kementerian Pertahanan seluas 60 ribu ha.

Sebagai tahap awal, ia melanjutkan, akan mulai dikerjakan peningkatan dan rehabilitasi irigasi seluas 32 ribu ha pada Oktober 2020. Itu terdiri dari 30 ribu ha di kawasan dengan kondisi sawah dan irigasi baik, serta 2.000 ha di Kecamatan Dadahup.

"Untuk tanaman padi dimulai dengan perbaikan saluran irigasi dan perbaikan jalan masuk (aksesibilitas) menuju kawasan food estate pada Oktober 2020. Sisanya 133 ribu ha akan dilanjutkan nanti 2021," jelas Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Jumat (4/9/2020).

"Sehingga akhir tahun 2021 kawasan estate padi seluas 165 ribu ditargetkan selesai dikerjakan seluruhnya dan bisa mulai tanam secara utuh pada 2021. Anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp 6,47 triliun," dia menambahkan.

Dalam pengembangan lumbung pangan di berbagai wilayah, Menteri Basuki meneruskan, turut dilakukan kegiatan pengembangan irigasi baru seluas 25 ribu ha di Jambo Aye, Batang Asai, Slinga, Bintang Bano, Tingal, Karau, dan Amandit.

Kemudian rehabilitasi dan peningkatan irigasi 250 ribu ha di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau (Food Estate Kalteng), Cikunten, Manganti, Batang Ilung, dan Batanghari.

"Termasuk irigasi tambak dan jaringan Irigasi Tanah (JIAT) dengan alokasi anggaran sebesar Rp 12,5 triliun," sambung Menteri Basuki.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya