Liputan6.com, Jakarta Anggota DPR Fraksi Gerindra dapil Sumbawa Zainul Arifin mengaku kecewa karena belum semua masyarakat di dapilnya dapat menikmati listrik. Dia pun meminta Pemda bergerak menjadi ujung tombak pembenahan masalah ini.
"Pemdanya harus berjuang keras. Pemda itu ujung tombak, sedangkan pihak di luar pemda itu tetap memperjuangkan sesuai dengan kemampuan masing-masing. Intinya, tidak boleh ada daerah yang tidak dapat listrik. Indonesia sudah 75 tahun merdeka. Masa sudah 75 tahun tidak bisa menikmati listrik,” kata Zainul, Rabu (18/11/2020).
Baca Juga
Hal senada disampaikan Wakil Ketua Komisi VII DPR, Eddy Soeparno. Dia meminta Pemda segera mencarikan alternatif sumber lain andai jaringan listrik belum dapat menjangkau daerah 3T (tertinggal, terluar dan terdepan) di Indonesia. Program tabung listrik bisa menjadi alternatif sementara. Hal lain yang perlu dipikirkan untuk wilayah tertinggal adalah penyediaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Advertisement
"PLT tidak perlu membangun pembangkit listrik biasa, tapi yang dibangun pembangkit listrik surya karena biayanya juga lebih rendah," sebutnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Harus Segera Diperbaiki
Direktur Indonesia Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara menyatakan, kondisi ini harus segera diperbaiki semua pihak di daerah terkait, terutama kepala daerah. Kepala daerah harus berupaya memenuhi kebutuhan layanan dasar untuk warganya, terutama listrik. Terlebih, upaya penyediaan internet pun sangat membutuhkan listrik.
"Paling tidak memang sudah ada aliran listriknya, kalau tidak ya susah juga. Mungkin orang pakai baterai dan satelit, tapi apakah itu sudah dikembangkan di sana. Pemanfaatan satelit dengan listrik memakai baterai aki yang besar itu bisa. Cuma skalanya belum bisa besar,” ucapnya.
Jadi, buat penyediaan listrik yang cepat, solusinya bisa menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Kebanyakan daerah terpencil diamati Marwan menggunakan PLTS.
Untuk pemerintah, dia mengingatkan agar mengedepankan informasi yang akurat mengenai ketersediaan listrik. “Dikatakan tingkat elektrifikasi sudah hampir 100 persen, tapi nyatanya masih ada ribuan warga yang belum dapat aliran listrik. Artinya, kita mau akurasi informasi,” tegasnya.
Advertisement