Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi bersiap menggelar tes swab massal jilid II bagi karyawan pabrik. Hal ini menyusul masih tingginya angka klaster industri yang menjadi penyumbang kasus Covid-19 di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Komandan Distrik Militer 0509 Kabupaten Bekasi, Letkol Kavaleri Tofan Tri Anggoro mengatakan, tes swab massal akan dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, agar bisa menjangkau lebih banyak perusahaan.
Baca Juga
"Rencana kami bisa 5.000 orang yang dites swab, sebelumnya kan sampai 2.000 orang. Kali ini rencananya lebih banyak," kata Anggoro, Selasa (2/2/2021).
Advertisement
Wakil Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi itu menegaskan, pihaknya saat ini masih membahas lebih lanjut terkait teknis pelaksanaan swab massal, sambil melakukan pemetaan. Tes ini nantinya akan mengacu pada banyaknya kasus Covid-19 di setiap perusahaan.
"Kami ingin secepatnya ya direalisasikan. Kami juga mengecek kondisi di setiap perusahaan, bahkan di setiap shift pekerjaan dan antara line. Ini untuk memetakan aktivitas pekerja itu sendiri," ujarnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Patuhi Protokol Kesehatan
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny mengungkapkan tingginya angka kasus Covid-19 di kawasan industri, turut berimbas pada meningkatnya penyebaran di klaster lain.
"Jadi memang kondisinya demikian. Klaster di industri masih terjadi, di rumah tangga pun demikian, dan di kantor juga sama," ujar Sri Enny.
Ia pun berharap masyarakat semakin patuh terhadap protokol kesehatan demi melindungi diri dari penyebaran virus, dan mencegah terjadinya klaster baru.
"Ini memang harus menjadi perhatian kita semua. Patuhi protokol kesehatan, karena itu yang harus sama-sama kita lakukan," tandasnya.
Sebelumnya swab tes massal pertama di kawasan industri Kabupaten Bekasi, digelar pada 3 Desember 2020. Sebanyak 2.000 karyawan dari sekitar 70 perusahaan di kawasan MM2100, Cikarang Barat, mengikuti tes yang dibagi dalam dua shift.
Shift pertama dilakukan pada pagi hari dan shift kedua pada siang hari, dengan jumlah masing-masing 1.000 karyawan. Tes diadakan setiap pekan hingga mencapai target 12.000 swab.
Advertisement