TNI AD Pastikan Aprilia Manganang Tentara dan Atlet Voli Perempuan Adalah Laki-Laki

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengonfirmasi Serda Aprilia Manganang, eks pemain Timnas Bola Voli Putri berjenis kelamin pria.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 09 Mar 2021, 22:14 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2021, 17:01 WIB
Pevoli Putri Indonesia Aprilia S Manganang
Pevoli Putri Indonesia Aprilia S Manganang (Liputan6.com / Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengonfirmasi Serda Aprilia Manganang, eks pemain Timnas Bola Voli Putri berjenis kelamin pria. Hal tersebut baru diketahui usai pemeriksaan medis pada Februari 2021 di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

"Saat dilahirkan dia punya kelainan pada sistem reproduksinya, hipospadia," tutur Andika di Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021).

Menurut dia, pemeriksaan medis tersebut sangat diterima dan ditunggu oleh Serda Aprilia. Sebab, sejak kecil pun Aprilia mengaku merasakan adanya perbedaan antara dirinya dengan perempuan lain.

"Sebetulnya kelainan pada sistem reproduksi ini cukup sering terjadi, jadi bahkan menempati peringkat kedua dari jumlah kasus yang biasa terjadi untuk kelahiran bayi laki-laki. Menurut data, di setiap bayi laki yang lahir ada satu yang alami kelainan. Atau empat orang setiap seribu kelahiran bayi laki-laki," jelas dia soal Serda Aprilia Manganang.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Masih Jalani Serangkaian Pemeriksaan

Serda Aprilia kini masih di RSPAD Gatot Subroto. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi jumlah kadar hormon testoteron, urologi, hingga MRI.

"Jadi saya konsultasi tawarkan apa yang bisa kami bantu untuk dia. Akhirnya Sersan Manganang rupanya sambil dengan excited. Ini yang ditunggu-tunggu, saya hadirkan tim RSPAD, kemudian lakukan pemeriksaan lengkap dengan menggunakan seluruh fasilitas kesehatan kami," Andika menandaskan.

Fasilitasi Dokumen

Jenderal TNI Andika Perkasa memastikan pihaknya memfasilitasi berbagai dokumen yang dibutuhkan agar status administrasi jenis kelamin Serda Aprilia Manganang berganti dari wanita menjadi pria.

"Dirhum Angkatan Darat sudah siapkan dokumen untuk kita membantu Sersan Manganang untuk mendapat apa yang diinginkan, yaitu kita penuhi semua surat yang ada di UU 23 2006 tentang administrasi kependudukan," tutur Andika di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021).

Andika berharap, Pengadilan Negeri Tondano dapat mengabulkan permohonan perubahan nama dan jenis kelamin Serda Aprilia Manganang. 

"Dengan harapan setelah ini Sersan Manganang bisa menjadi seseorang yang ditakdirkan untuknya," jelas dia.

Andika juga menegaskan bahwa Aprilia Manganang bukan seorang transgender. Dia tidak menjalani operasi pergantian alat kelamin, namun memang dilahirkan dalam kondisi pria yang memiliki kelainan reproduksi Hipospadia.

"Seperti yang saya katakan tadi, operasi ini corrective surgery, jadi tidak ada pergantian kelamin. Manganang adalah laki-laki dan tidak ada pergantian secara fisik yang mungkin tadinya dari organ-organ kelamin wanita menjadi pria itu tidak ada," Andika menandaskan.

Andika Perkasa menyampaikan, Aprilia Manganang direkrut menjadi prajurit TNI AD melalui jalur penerimaan khusus anak muda berprestasi pada 2016 lalu. Pemeriksaan medis kala itu pun tidak sampai pada diagnosa kelainan alat reproduksi Hipospadia.

"AD memutuskan untuk menerima. Pemeriksaan tidak dilakukan selengkap yang kami gelar minggu lalu," tutur Andika di Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021).

 

Aprilia sendiri masuk dalam Bintara Komunitas Ajudan Jenderal. Dia lahir dan besar di daerah yang terbilang terbatas secara fasilitas hingga akhirnya dilahirkan dengan akta lahir perempuan.

"Sersan Aprilia Manganang dilahirkan di Tahuna, jadi inilah tempat lahir dan dibesarkan Aprilia Manganang. Tepatnya di Pulau Sangir, atau sering disebut Tahuna. Dan kalau kita hari ini naik kapal, itu kira-kira dari Manado delapan jam ke arah pulau ini," kata Andika.

"Seseorang yang diberi nama Aprilia Manganang tidak seberuntung kita semua. Saat dilahirkan, dia punya kelainan pada sistem reproduksinya. Hipospadia," imbuh Andika.

Lebih lanjut, ayah dan ibu dari Aprilia juga tidak dalam kondisi berpendidikan cukup. Keduanya hanya seorang buruh tani dan asisten rumah tangga, bahkan melahirkan pun di rumah dengan fasilitas medis seadanya.

"Ini yang kemungkinan paramedis melihat hanya secara fisik bahwa anak ini perempuan. Kondisi ini terus berlangsung sampai Aprilia Sekolah Dasar dan SMP di Tahuna, pindah SMA ke Manado, sampai akhirnya 2016 Angkatan Darat melihat prestasi dari anak ini. Itulah kenapa Angkatan Darat saat itu memutuskan merekrut Aprilia dalam program rekrutmen khusus Bintara berprestasi. Aprilia direkrut jadi Angkatan Darat," Andika menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya