Jokowi Minta Infrastruktur yang Rusak Akibat Bencana NTT dan NTB Segera Diperbaiki

Jokowi memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mempercepat perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana banjir serta longsor yang terjadi di NTT dan NTB.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 06 Apr 2021, 11:42 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2021, 11:42 WIB
Presiden Jokowi menyampaikan nasihat dan sambutannya dalam perayaan HUT GMNI ke-67. (Istimewa)
Presiden Jokowi menyampaikan nasihat dan sambutannya dalam perayaan HUT GMNI ke-67. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mempercepat perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana banjir serta longsor yang terjadi di NTT dan NTB. Salah satunya, jembatan yang ambruk karena diterjang banjir.

"Pak Menteri PU lagi, untuk mempercepat perbaikan infrastruktur yang rusak. Saya melihat ada beberapa jembatan yang roboh, akses jalan," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas dari Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (6/4/2021).

Dia juga meminta agar jaringan listrik, telekomunikasi, hingga internet di wilayah-wilayah terdampak bencana segera dipulihkan. Hal ini untuk mempercepat penyaluran bantuan untuk korban bencana.

"Juga segera pulihkan jaringan listrik, jaringan telekomunikasi, jaringan internet, juga distribusi logistik dan BBM sehingga bantuan bisa dapat tersalurkan ke masyarakat yang menjadi korban bencana," kata Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Siklon Tropis Seroja

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan, munculnya siklon tropis seroja yang mengakibatkan bencana banjir bandang dan longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi bukti bahwa perubahan iklim global itu nyata adanya.

"Perubahan iklim global itu memang nyata, ditandai semakin meningkatnya suhu baik di udara maupun di muka air laut," katanya di Jakarta, Senin 5 April 2021.

Menurut dia, fenomena ini jarang terjadi di wilayah tropis seperti Indonesia. Namun, sejak sepuluh tahun terakhir, kejadian siklon tropis semakin sering terjadi. Bahkan pada 2017, dalam satu pekan bisa terjadi dua kali siklon tropis.

Perihal siklon tropis seroja di NTT, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini waspada bibit siklon pada 2 April. Beberapa faktor yang mengakibatkan terbentuknya bibit siklon seroja itu suhu muka laut yang semakin hangat di wilayah Samudera Hindia mencapai lebih dari 26,5 hingga 29 derajat celcius atau melebihi rata-rata.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya