Wamenkes: Puncak Peningkatan Covid-19 Usai Lebaran Terjadi Pertengahan Juni 2021

Wamenkes memastikan, pemerintah sudah mempersiapkan sejumlah hal untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mei 2021, 17:09 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2021, 17:08 WIB
Tes Usap Pasca Libur Lebaran
Petugas medis melakukan tes usap antigen di pusat perbelanjaan kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (27/05/2021). Pasca libur lebaran, Forkopimda Kabupaten Bekasi melakukan swab tes antigen kepada sekitar 202 pedagang guna mencegah penyebaran COVID-19. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono memprediksi kasus positif Covid-19 akan meningkat signifikan sebagai dampak libur Lebaran Idul Fitri 2021. Puncak peningkatan kasus Corona ini akan terjadi pada pertengahan Juni 2021.

"Berdasarkan analisis dari moving average yang terjadi, maka kemungkinan kasus akan meningkat dan mencapai puncaknya pada pertengahan Juni," ujar Dante dalam rapat bersama Komisi IX DPR, di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/5/2021).

Dante menyebut, kemungkinan peningkatan kasus Covid-19 dampak libur Lebaran Idul Fitri 2021 mencapai 50 persen. Namun, angka ini lebih rendah jika dibandingkan peningkatan kasus Covid-19 dampak libur Lebaran Idul Fitri 2020 yang menembus 93 persen.

"Kita asumsikan pada pertengahan Juni akan terjadi peningkatan sebanyak 50 persen kasus dibandingkan dengan sebelumnya pada liburan pasca Idul Fitri," kata dia.

Dia memastikan, pemerintah sudah mempersiapkan sejumlah hal untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Di antaranya, menyediakan obat hingga 50 persen dan oksigen.

"Karena oksigen ini sangat vital maka kami menambah kapasitas mutu dan penambahan jumlah oksigen yang cukup baik," ucap Dante.

Kasus Positif Covid-19 Naik

Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito mengimbau masyarakat segera melaporkan jika adanya Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (18/5/2021). (Tim Komunikasi Satgas COVID-19/Damar)

Sebelumnya, juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan kasus positif Covid-19 mengalami kenaikan sebesar 36,1 persen pada periode 17 hingga 23 Mei 2021. Padahal pada periode sebelumnya, kasus positif Covid-19 menurun sebesar 28 persen.

"Kenaikan kasus positif yang cukup signifikan ini terjadi satu minggu setelah periode libur Idulfitri. Seperti yang saya sampaikan, dampak dari libur panjang dapat terlihat pada minggu kedua dan ketiga setelah periode libur panjang tersebut," kata Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Selasa 25 Mei 2021.

Wiku menyebut, ada lima provinsi yang menyumbang kasus positif Covid-19 tertinggi dalam seminggu terakhir. Yakni, Jawa Barat naik sebesar 2.221 kasus positif Covid-19, DKI Jakarta 1.240, Sumatera Barat 959, Jawa Tengah 949 dan Aceh 561.

"Lima provinsi ini didominasi provinsi tujuan mudik yaitu Jawa Barat, Sumatera Barat, Jawa Tengah serta provinsi tujuan arus balik mudik yaitu DKI Jakarta," jelasnya.

Selain kasus positif, kematian Covid-19 juga meningkat yaitu sebesar 13,8 persen. Lima provinsi yang mengontribusi kematian Covid-19 tertinggi adalah Jawa Barat 41 kasus, Sumatera Barat 27, Sumatera Selatan 26, Aceh 24 dan Jawa Tengah 23.

"Lima provinsi ini juga didominasi tujuan mudik dan arus balik mudik," sambungnya.

Sejalan dengan peningkatan kasus positif dan kematian Covid-19, kasus sembuh dari virus SARS-CoV-2 itu menurun. Menurut Wiku, penurunan kesembuhan Covid-19 menyentuh angka 2,7 persen.

"Keadaan ini perlu menjadi perhatian kita bersama, tidak hanya pemerintah tapi juga seluruh lapisan masyarakat bahwa kita tidak boleh lengah utamanya dalam beberapa minggu ke depan sebagai antisipasi dampak libur Idul Fitri," tandasnya.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya