3 Klarifikasi BMKG Terkait SMS Peringatan Gempa 8,5 Magnitudo di Jawa hingga NTT

BMKG menggandeng Kemenkominfo melakukan investigasi dan menelusuri penyebab kesalahan sistem SMS hingga tersebar informasi gempa dan tsunami yang sempat bikin panik warga.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Mei 2021, 18:06 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2021, 18:06 WIB
[Bintang] Gempa Malang Tidak Terkait dengan Gempa Lombok
Gempa berkekuatan 5,2 SR guncang Malang, Jawa Timur pada Rabu, 8 Agustus 2018. (Ilustrasi: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Usai pesan singkat berisi peringatan gempa berpotensi tsunami terjadi di empat wilayah di Tanah Air gegerkan publik Tanah Air, Badan Meteorologi, Klimatilogi dan Geofisika (BMKG) memberikan klarifikasinya.

"Mohon maaf terjadi kesalahan system pengiriman TEST--Peringatan Dini Tsunami di JATIM,NTB,BALI,NTT,JATENG,...: :BMKG," tulis dalam pesan lanjutan yang kembali dikirim.

Kini pihak BMKG sedang menelusuri pengirim pesan tersebut. Diduga pesan tersebut bukanlah dari pihak BMKG.

BMKG menggandeng Kemenkominfo untuk melakukan investigasi dan menelusuri penyebab kesalahan sistem SMS hingga tersebar informasi gempa dan tsunami yang sempat bikin panik warga.

Berikut deretan klarifikasi BMKG terkait beredar sms peringatan gempa 8,5 Magnitudo dihimpun Liputan6.com:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Terjadi Kesalahan Sistem

Saat dikonfirmasi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  membenarkan kalau pengirim pesan tersebut karena kesalahan sistem. 

"Mohon maaf pak, ada error di sistem kami, saat ini sedang kami telusuri. Sekali lagi mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," ucap BMKG melalu akun media sosialnya. 

BMKG juga berjanji akan memberi penjelasan terkait beredarnya pesan yang dikirim melalui SMS itu.

"Kami akan membuat rilis terkait beredarnya pesan tersebut," tulis BMKG.

 

2. Bukan Berasal dari BMKG

BMKG kini sedang melakukan investigasi terhadap beredarnya pesan singkat atau SMS yang mengabarkan informasi gempa. Selain gempa, SMS juga berisikan peringatan dini tsunami.

"Sedang diinvestigasi," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono kepada merdeka.com, Kamis, 27 Mei kemarin. 

Daryono menyebut, kemungkinan SMS notifikasi gempa diikuti dengan peringatan dini tsunami bukan berasal dari BMKG.

Sebab, tim BMKG pusat tidak mengeluarkan warning gempa maupun peringatan dini tsunami.

"Belum tentu di BMKG karena tim BMKG pusat tidak eksekusi warning," ujarnya.

 

3. Gandeng Kemenkominfo Lakukan Penelusuran

Saat ini BMKG bersama Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) sedang melakukan penelusuran dan investigasi lebih mendalam terhadap penyebab kesalahan sistem SMS hingga tersebar informasi gempa berpotensi tsunami.

Masyarakat diimbau agar tetap tenang, karena hasil monitoring BMKG saat ini tidak terjadi gempa berkekuatan M 8,5 di wilayah Indonesia, sehingga secara institusi BMKG tidak mengeluarkan Peringatan Dini Tsunami. 

"Informasi yang tersebar tersebut juga bukan merupakan prediksi gempa yang akan terjadi dalam waktu dekat, karena hingga saat ini belum ada satu pun teknologi di dunia yang mampu memprediksi dengan tepat dan akurat kapan, dimana, dan berapa besar kekuatan gempa akan terjadi," jelas BMKG.

 

 

Syauyiid Alamsyah   

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya