Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyampaikan sejumlah pesan terkini kepada seluruh anggotanya.
Salah satunya, Kapolri mengingatkan kepada seluruh anggotanya untuk mengontrol emosi. Sebab, kata dia, emosi sangat berpengaruh pada kinerja.
Baca Juga
"Jaga emosi jangan terpancing karena emosi yang mudah meledak dan tidak bisa dikontrol mungkin juga akan mengakibatkan perbuatan yang tidak terukur dan ini juga berdampak," ujar Listyo seperti dikutip dalam rekaman video yang diunggah Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi Polri, Kamis 28 Oktober 2021.
Advertisement
"Apalagi bagi rekan-rekan yang diberikan kewenangan khusus oleh undang-undang. Nah ini berpotensi menjadi masalah bagi organisasi," sambung dia.
Kapolri Listyo Sigit menyampaikan hal tersebut saat berpidato di hadapan anggota Polri yang baru selesai menjalani pendidikan Sespim Polri.
Selain itu, Listyo mengutip peribahasa 'ikan busuk mulai dari kepala' ketika berpidato di hadapan perwira yang baru selesai menjalani Sespimti Polri.
Peribahasa tersebut diungkapkan Listyo untuk mengingatkan agar pimpinan Polri menjadi teladan dan contoh bagi anggotanya.
Berikut sederet pesan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada anggotanya dihimpun Liputan6.com:
Â
1. Minta Anggotanya untuk Jaga Emosi
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan anggotanya untuk mengontrol emosi. Sebab, emosi sangat berpengaruh pada kinerja.
"Jaga emosi jangan terpancing karena emosi yang mudah meledak dan tidak bisa dikontrol mungkin juga akan mengakibatkan perbuatan yang tidak terukur dan ini juga berdampak," kata Listyo seperti dikutip dalam rekaman video yang diunggah Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi Polri, Kamis 28 Oktober 2021.
"Apalagi bagi rekan-rekan yang diberikan kewenangan khusus oleh undang-undang. Nah ini berpotensi menjadi masalah bagi organisasi," sambung dia.
Â
Advertisement
2. Harapkan Semua Bisa Jadi Calon Pemimpin Polri Masa Depan
Listyo mengatakan, anggota yang baru selesai menjalani pendidikan Sespim Polri adalah calon pemimpin Polri di masa yang akan datang.
Dia mengaku sangat menaruh harapan agar menjadi pemimpin yang menguasai lapangan, bergerak cepat, inovatif, responsif dan peka terhadap suatu perubahan situasi.
"Ini yang selalu saya tekankan," ucap Listyo.
Â
3. Ingatkan Pemimpin Harus Keluar dari Zona Nyaman
Kemudian Listyo mengingatkan, seorang pemimpin harus berani keluar dari zona nyaman salah satunya dengan turun langsung ke lapangan.
"Untuk mengetahui apa yang ada di sekitar anak buah, apa yang disampaikan kepada masyarakat," ucap dia.
Tak dipungkiri, Listyo juga memahami bahwa hal ini tidak gampang, namun bisa dilakukan.
"Mudah diucapkan tapi tidak mudah untuk dilaksanakan tapi ini saya yakin rekan-rekan semua mampu untuk melaksanakan ini. Karena rekan-rekan adalah pemimpin-pemimpin yang membawa perubahan untuk masa depan institusi yang lebih baik," terang dia.
Â
Advertisement
4. Jelaskan soal Pepatah Ikan Busuk Mulai dari Kepala
Listyo pun mengutip peribahasa 'ikan busuk mulai dari kepala' ketika berpidato di hadapan perwira yang baru selesai menjalani Sespimti Polri.
Peribahasa tersebut diungkapkan Listyo untuk mengingatkan agar pimpinan Polri menjadi teladan dan contoh bagi anggotanya.
"Ini sangat penting ada pepatah ikan busuk mulai dari kepala artinya kalau kita ingin berubah maka jadilah teladan," kata Listyo.
Â
5. Tegaskan Pemimpin Hraus Jadi Contoh
Listyo berharap peribahasa tersebut dipahami oleh seluruh pimpinan Polri. Sehingga diharapkan Polri bisa semakin dicintai masyarakat.
"Tolong implementasikan bukan hanya sekedar pepatah dan teori. Tapi bagaimana kemudian kita diimplemetasikan," ujar dia.
Listyo menekankan, pimpinan harus bisa menjadi contoh bagi para anggotanya.
"Pimpinan harus di depan baru di bawahnya juga menjadi lebih baik karena tidak mungkin kita memulai dengan yang baik kalau tidak dimulai dari diri kita sendiri," ujar dia.
Â
Advertisement
6. Tegaskan Sinergitas TNI-Polri Kunci Sukses Bangsa Hadapi Berbagai Ancaman
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menutup Pendidikan Dasar (Diksar) Integrasi Kemitraan Akademi TNI dan Akpol di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah.
Dalam kesempatan itu, Listyo mengatakan, Diksar bertujuan untuk memupuk sejak dini sinergitas dan soliditas personel TNI dan Polri. Hal itu diyakini menjadi kunci sukses untuk menghadapi segala bentuk ancaman terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Tentunya sinergitas dan soliditas ini terus dibangun dari mulai awal, dan sampai kapan pun ini menjadi kekuatan yang harus dipelihara. Karena kunci utama untuk sukses di dalam menghadapi ancaman baik kedaulatan negara, luar dan dalam negeri maupun ancaman Kamtibmas, itu kunci utama sukses melawan ancaman tersebut, soliditas dan sinergitas," terang Listyo.
Listyo menyebut, salah satu bukti nyata keberhasilan sinergitas dan soliditas TNI-Polri adalah dalam penanganan pandemi Covid-19.
Sebagai garda terdepan, sinergitas dan soliditas dua instansi tersebut membuat laju pertumbuhan virus Corona dapat ditekan.
"Dan alhamdulillah hari ini kita berada di posisi nomor 1 untuk penanganan laju Covid-19 terbaik di Asia Tenggara. Ini adalah modal kita bersama yang harus terus kita jaga," papar Listyo.
Â
7. Pentingnya Jaga Nama Baik TNI-Polri
Listyo mengingatkan, kepada taruna dan taruni yang telah mengikuti Diksar tersebut bahwa mereka tidak hanya membawa nama pribadi saat terjun bertugas, namun juga marwah dari institusi TNI dan Polri.
"Oleh karena itu lakukan hal-hal yang terbaik, terpuji, hindari pelanggaran. Karena kalian saat ini sudah menjadi sorotan publik. Setiap perilaku kalian akan diikuti publik, jadi warna kalian akan mewarnai organisasi TNI-Polri," Listyo menandaskan.
Â
(Cindy Violeta Layan)
Advertisement