Diusir Peserta Aksi Kamisan, Moeldoko: Kami Datang Bentuk Kepedulian

Moeldoko mengatakan, pemerintah sama sekali tidak menghindar dari persoalan HAM.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Nov 2021, 08:15 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2021, 08:15 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menemui massa aksi Kamisan yang memenuhi Taman Signature Kota Semarang Jawa Tengah, Kamis (18/11/2021).
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menemui massa aksi Kamisan yang memenuhi Taman Signature Kota Semarang Jawa Tengah, Kamis (18/11/2021). (Foto: dokumentasi Kantor Staf Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan pemerintah tidak menghindar dari persoalan Hak Azasi Manusia (HAM).

Hal tersebut menjawab penolakan para massa aksi Kamisan Semarang, Jawa Tengah.

"Pemerintah sama sekali tidak menghindar dari persoalan HAM, tidak menutup mata dan telinga," kata Moeldoko dalam video berdurasi kurang lebih 8 menit, Jumat(18/11/2021).

Pemerintah memberikan kepedulian. Hal itu kata dia untuk menyelesaikan persoalan HAM tersebut.

"Pertanyaannya kenapa saya datang? Kan begitu itulah sebuah wujud. Kalau kami tidak peduli, kami tidak datang untuk melihat dan mendengarkan. demikian," pungkasnya.

Untuk diketahui dari video berdurasi 2,12 detik yang diunggah Pengacara LBH Semarang, Cornel Gea dalam akun media sosialnya terlihat Moeldoko ingin mengutarakan sesuatu tetapi langsung ditolak oleh mereka.

"Pergi, pergi," kata sejumlah massa aksi dalam video tersebut.

"Ya teman-teman sekalian," Moeldoko mencoba untuk berbicara dengan mereka.

Tetapi ajakan Moeldoko pun langsung ditolak. Mereka meminta agar mantan Panglima TNI tersebut meninggalkan tempat.

"Kami bukan teman bapak, sudah pulang saja. Pelanggar HAM enggak boleh ngomong. Sudah Pak kami tidak mau mendengar omongan bapak. Pelanggar HAM," teriak mereka.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Alasan Peserta Kamisan Tolak Moeldoko

Sementara itu dikutip dalam keterangan tertulis, Cornel Gea menjelaskan alasan masa aksi mengusir Moeldoko lantaran tidak ingin aksi tersebut sebagai wadah oligarki bicara. Sebab aksi tersebut adalah tempat untuk panggung rakyat bukan para pejabat.

"Moeldoko, Hendardi sudah disiapkan panggung yang nyaman dibayar pakai uang rakyat dalam festival HAM, kenapa masih juga mau mengambil panggung rakyat," katanya.

 

Reporter: Intan Umbari Prihatin 

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya