Liputan6.com, Jakarta - AirNav Indonesia selaku operator lalu lintas udara di Indonesia, mendapatkan laporan adanya balon udara liar yang mengganggu penerbangan saat musim mudik Lebaran 2022.
Seperti diketahui, di beberapa daerah di Indonesia, menerbangkan balon udara merupakan tradisi daerah pada saat Lebaran. Namun ternyata, tradisi tersebut sangat membahayakan lalu lintas pesawat di udara.
Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia, Rosedi mengatakan, laporan tersebut datang dari Pilot yang melintasi jalur udara yang terganggu dengan adanya balon-balon udara liar tersebut.
Advertisement
"AirNav Indonesia kembali mendapatkan sejumlah laporan Pilot dan masyarakat terkait aktivitas balon udara liar yang terbang bebas hingga ketinggian 35.000 kaki atau sekitar 10,600 meter di atas permukaan air laut, di ruang udara di atas Pulau Jawa dan sekitarnya, pada Hari H Lebaran," kata Rosedi, Rabu (4/5/2022).
Baca Juga
Menurutnya, beberapa laporan spesifik yang diterima, yakni adanya tiga buah balon di sebelah barat poin SRONO dengan ketinggian 7.000 kaki yang berasal dari laporan Pilot Batik Air rute Jakarta - Banyuwangi pada pukul 07.00 WIB.
"Lalu pukul 08.00 WIB, satu buah balon di daerah Magelang dengan ketinggian 2.500 - 3.000 kaki dan terus naik berdasarkan laporan warga," kata Rosadi.
Tak hanya itu, pihaknya mendapat laporan dari Pilot Citilink dari beberapa rute, yakni di antaranya pada pukul 08.34 WIB, satu buah balon di sebelah timur laut Kota Surabaya dengan ketinggian 31.000 - 32.000 kaki dilaporkan pada rute Banyuwangi - Jakarta.
Â
Sebaran Balon Udara
Juga pada pukul 08.56 WIB terdapat tiga buah balon di sebelah barat Kota Yogyakarta dengan ketinggian 10.000 - 21.000 kaki pada rute Yogyakarta - Jakarta.
"Juga pada pukul 09.40 WIB, kumpulan balon yang terdiri dari 20 sampai 25 buah di sebelah barat Kota Semarang dengan ketinggian 14.000 hingga 17.000 kaki pada rute Jakarta - Semarang," tuturnya.
Selain itu, pada pukul 09.03 WIB, terlihat satu buah balon di sebelah barat Kota Yogyakarta dengan ketinggian 15.000 kaki juga dilihat oleh Pilot Super Air Jet rute Yogyakarta - Jakarta. Pada 11.45 WIB, satu buah balon di atas Gunung Semeru dengan ketinggian 35.000 kaki dilaporkan Pilot Air Asia rute Jakarta - Bali.
"Dan pukul 12.26 WIB, lima buah balon di sebelah barat Kota Yogyakarta dengan ketinggian 9.000 kaki dilaporkan Pilot Lion rute Jakarta - Yogyakarta," jelasnya.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan akibat balon udara liar tersebut, AirNav telah memetakan area sebaran balon udara liar berdasarkan laporan yang masuk dan menerbitkan sejumlah Notice To Airmen (NOTAM) terkait.
Â
Advertisement
Keluarkan Peringatan
"Jadi kita keluarkan peringatan kepada maskapai, agar waspada terhadap area-area yang dilaporkan terdapat balon udara liar tersebut dan meminta seluruh Pilot untuk melaporkan jika melihat adanya balon udara liar di area rute penerbangan yang dilintasinya,"ungkapnya.
Pihaknya pun, telah berkoordinasi dan berperan serta secara intensif dengan stakeholder penerbangan, di antaranya dengan sejumlah Pemerintah Daerah, POLRI, TNI Angkatan Udara (TNI AU) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Keamanan Penerbangan (Dirkampen).
Lalu, Direktorat Navigasi Penerbangan (Dirnavpen), Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya (Otban III), dan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali (Otban IV), untuk memantau laporan aktivitas balon udara liar dan melakukan langkah-langkah antisipatif dan pencegahan potensi bahaya balon udara liar bagi penerbangan.
"Dengan melakukan sosialisasi dan edukasi masyarakat dan sweeping ke sejumlah wilayah yang diperkirakan menjadi daerah asal balon udara liar," katanya. (Pramita Tristiawati)