Jokowi ke Pelaku UMKM: Digitalisasi Usaha Wajib, Segera Masuk ke Platform Online

Presiden Jokowi mendorong para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menjual produknya dengan memanfaatkan platform daring atau online. Dia menilai hal tersebut dapat mendongkrak omzet penjualan pelaku UMKM.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 14 Jul 2022, 02:05 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2022, 02:05 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kegiatan Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Perseorangan, di Jakarta, Rabu (13/7/2022).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kegiatan Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Perseorangan, di Jakarta, Rabu (13/7/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi mendorong para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menjual produknya dengan memanfaatkan platform daring atau online. Dia menilai hal tersebut dapat mendongkrak omzet penjualan pelaku UMKM.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam cara Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) Perseorangan Tahun 2022 di Gedung Olahraga Nanggala Kopassus Jakarta, Rabu, (13/7/2022).

"Jadi yang namanya digitalisasi usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah itu sekarang ini wajib. Jadi Bapak, Ibu, yang belum masuk marketingnya ke dunia online, segera masuk ke aplikasi, apapun platformnya," jelas Jokowi dilihat dari Youtube Sekretariat Presiden.

Dalam kesempatan ini, Jokowi berdialog dengan salah satu pelaku UMKM bernama Wageningtyas. Dia merupakan seorang ibu yang sehari-hari berjualan roti bakar Bandung.

Kepada Jokowi, Wageningtyas bercerita bahwa omzet dagangannya saat ini sudah mencapai Rp1 juta per hari. Dia mengungkapkan tingginya omzet penjualannya dikarenakan memanfaatkan berbagai aplikasi daring, terutama di masa pandemi Covid-19.

"Omzet sekarang sudah mencapai 1 juta per hari. Berkat online Pak, jadi selama pandemi kami usaha ini terbantu dengan aplikasi online," ujar Wage.

"Ibu jualan online lewat apa?" tanya Jokowi Presiden Jokowi menanggapi.

"Ada Gojek, ada Grab, Traveloka Eats, ada Shopee, satu lagi Asia Food Pak, tapi belum beredar," jawab Wage.

Jokowi pun meminta para pelaku UMKM untuk mengikuti cara yang telah dilakukan oleh Wage agar kesempatan untuk memasarkan produknya menjadi terbuka lebar.

Tingkatkan Kesiapan Produksi

Kendati begitu, dia mengingatkan agar para pelaku usaha juga turut meningkatkan kesiapan produksinya jika memasarkan produknya lewat aplikasi daring.

"Tetapi ingat, kalau sudah yang namanya masuk ke pasar online kesiapan produksi harus betul-betul siap. Jangan sampai kita hanya produksi bisa 100, nanti pesanannya 10 ribu. Ada banyak kejadian seperti itu dan tidak siap," tutur dia.

"Jadi harus mempersiapkan diri kalau ordernya banyak. Saya kira bagus bisa masuk ke pasar-pasar _online_," sambung Jokowi.

Hal yang sama juga disampaikan seorang penjual mie ayam asal Bojonegoro bernama Ngadimin. Dia berhasil meningkatkan usahanya dengan memanfaatkan aplikasi daring.

Ngadimin menuturkan bahwa omzet penjualannya antara Rp500 ribu hingga Rp1 juta per harinya. Dari pendapatan itu, sebanyak 90 persen dihasilkan dari pesanan lewat aplikasi daring.

Jadi Pembeda

"Hati-hati yang berjualan makanan sekali lagi, gunakan yang namanya platform online. Gunakan contoh Pak Amin tadi. Kalau barangnya bagus, rasanya enak, packaging-nya bagus, menjual lewat online itu adalah paling cepat. Apalagi yang dijual ini barangnya khas, punya karakter, seperti tadi cemilan khas Minang," ungkap Jokowi.

"Hal-hal seperti itu yang menjadi pembeda, ada diferensiasinya, itu yang akan cepat," imbuh dia.

 

Infografis Kilas Balik Deretan Reshuffle Kabinet Pemerintahan Jokowi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Kilas Balik Deretan Reshuffle Kabinet Pemerintahan Jokowi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya