Jokowi: Indonesia Diterima Rusia dan Ukraina Sebagai Jembatan Perdamaian

Jokowi menuturkan kepercayaan besar dari masyarakat internasional juga bisa dirasakan di dalam negeri. Hal ini disampaikan Jokowi saat pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR 2022.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 16 Agu 2022, 12:32 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2022, 12:31 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang bersama DPR RI dan DPD RI tahun 2022, Selasa (16/8/2022).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang bersama DPR RI dan DPD RI tahun 2022, Selasa (16/8/2022).

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa kepercayaan internasional kepada Indonesia meningkat tajam. Menurut dia, Indonesia diterima Rusia dan Ukraina sebagai jembatan perdamaian.

"Indonesia diterima oleh Rusia dan Ukraina sebagai jembatan perdamaian. Diterima negara-negara besar, walau geopolitik sedang panas," kata Jokowi saat menyampaikan Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI, Selasa (16/8/2022).

Selain itu, kata dia, Indonesia dipercaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai Champions dari Global Crisis Response Group untuk penanganan krisis global. Pada 2022 ini, Indonesia didaulat menjadi Presiden G20, organisasi 20 negara ekonomi terbesar di dunia.

Sementara pada tahun depan, Indonesia menjadi Ketua ASEAN. Jokowi menyebut hal ini membuktikan bahwa Indonesia berada di puncak kepemimpinan global.

"Artinya, kita berada di puncak kepemimpinan global dan memperoleh kesempatan besar untuk membangun kerja sama internasional," jelasnya.

Jokowi menuturkan kepercayaan besar dari masyarakat internasional juga bisa dirasakan di dalam negeri. Indonesia juga terus melakukan reformasi struktural untuk daya saing dan iklim.

"Ekosistem investasi dan pertumbuhan UMKM terus kita perbaiki. Hilirisasi dan manufaktur di dalam negeri terus tumbuh pesat," tutur Jokowi.

Menurut dia, pertumbuhan investasi meningkat tajam dan tak terfokus di Pulau Jawa saja. Sebanyak 52 persen inventasi berada di luar Pulau Jawa.

"Artinya, ekonomi kita bukan hanya tumbuh pesat, tetapi juga tumbuh merata, menuju pembangunan yang Indonesia Sentris," ucap Jokowi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ancaman Kemiskinan Ekstrem Global

Jokowi dan Iriana di Ukraina (instagram/jokowi)
Jokowi dan Iriana di Ukraina (instagram/jokowi)

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa saat ini semua negara, termasuk Indonesia sedang menghadapi ujian. Menurut dia, sebanyak 553 juta jiwa di dunia terancam mengalami kemiskinan ekstrem.

Jokowi menyampaikan perang Rusia-Ukraina yang meletus tiba-tiba, membuat krisis pangan, energi, dan keuangan tak terhindarkan lagi. Sebanyak 107 negara terdampak krisis, sebagian di antaranya diperkirakan jatuh bangkrut.

"Perekonomian dunia belum sepenuhnya bangkit. Tiba-tiba meletus perang di Ukraina, sehingga krisis pangan, krisis energi, dan krisis keuangan tidak terhindarkan lagi," kata Jokowi saat menyampaikan Sidang Tahunan MPR di Gedung Parlemen Jakarta, Selasa (16/8/2022).

"Diperkirakan 553 juta jiwa terancam kemiskinan ekstrem, dan 345 juta jiwa terancam kekurangan pangandan kelaparan," sambungnya.

Dia mengatakan ujian ini tidak mudah bagi dunia dan Indonesia. Jokowi menekankan semua ujian ini harus dihadapidengan kehati-hatian dan dengan kewaspadaan.

Kendati begitu, dia bersyukur Indonesia mampu menjadi salah satu negara yang mampu menghadapi krisis global ini. Indonesia termasuk negara yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19.

"(Indonesia) termasuk lima besar negara dengan vaksinasi terbanyak di dunia, dengan 432 juta dosis vaksin telah disuntikkan," ujarnya.

Selain itu, Indonesia juga bergahil mengendalikan inflasi di kisaran 4,9 persen. Angka ini jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN yang berada di sekitar 7 persen.

"Jauh di bawah inflasi negara-negara maju yang berada di sekitar 9 persen," katanya.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Infografis Ragam Tanggapan Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ragam Tanggapan Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya