Buruh Sindir Puan Maharani: Dulu Harga BBM Naik Nangis-Nangis

Massa buruh menggeruduk Gedung DPR-MPR RI, Jakarta, dalam rangka unjuk rasa menolak kebijakan kenaikan harga BBM. Dalam kesempatan itu, pengujuk rasa turut menyindir sikap Ketua DPR Puan Maharani di masa lalu.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 06 Sep 2022, 14:24 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2022, 14:24 WIB
Massa buruh menggeruduk Gedung DPR-MPR RI
Massa buruh menggeruduk Gedung DPR-MPR RI, Jakarta, dalam rangka unjuk rasa menolak kebijakan kenaikan harga BBM. (Dok. Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Massa buruh menggeruduk Gedung DPR-MPR RI, Jakarta, dalam rangka unjuk rasa menolak kebijakan kenaikan harga BBM. Dalam kesempatan itu, pengujuk rasa turut menyindir sikap Ketua DPR Puan Maharani di masa lalu.

"Dulu ketika di zaman SBY (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono) semua kadernya PDIP wabilkhussus Puan Maharani yang sekarang Ketua DPR itu kan nangis-nangis ada kenaikan BBM. Nangis-nangis gitu seolah-olah berpihak kepada rakyat," tutur orator aksi, Gunarto di Gedung DPR RI, Jakarta Selatan, Selasa (6/9/2022).

Gunarto mempertanyakan sikap Puan Maharani kini atas kenaikan harga BBM usai menjabat sebagai Ketua DPR. Terlebih, peningkatannya pun terbilang sangat tinggi, seperti pertalite yang menyentuh hingga 30 persen.

"Apakah dia juga nangis terhadap kenaikan BBM yang sekarang?," jelasnya.

Malahan, kata Gunarto, tidak ada pernyataan Puan yang berpihak pada rakyat usai kenaikan harga BBM.

"Dia nggak ada tanggapan keberpihakannya terhadap rakyat. Hari ini kita cari, hari ini kita pengen minta statement-nya, apa statement-nya dia terhadap kenaikan BBM ini kepada rakyat, apakah akan nangis-nangis lagi atau gimana," Gunarto menandaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ajak Netizen Serukan Penolakan Kenaikan BBM

Ribuan Buruh Kembali Geruduk DPR
Massa dari elemen Partai Buruh dan KSPI saat menggelar aksi di depan Gedung DPR, Rabu, (15/6/2022). Dalam aksi tersebut mereka menolak revisi UU PPP, menolak Omnibus LawUU Cipta Kerja, menolak masa kampanye 75 hari tetapi harus 9 bulan sesuatu Undang-Undang, sahkan RUU PPRT dan tolak liberalisasi pertanian melalui WTO. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Partai Buruh menyerukan seluruh rakyat Indonesia bersatu melawan kebijakan pemerintah terkait kenaikan harga BBM.

Hal itu disampaikan Presiden Partai Buruh, Said Iqbal saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat hari ini, Selasa (6/9/2022).

"Kami minta kawan-kawan media kolaborasi media kemudian ditambah netizen melalui kesempatan ini saya menyerukan kepada seluruh netizen kita lawan kebijakan pemerintah ini," kata dia.

Said Iqbal menyakini perlawanan akan berbuah manis. Said mencontohkan pada saat terbitnya aturan Menteri Tenaga Kerja mengenai pencairan jaminan hari tua (JHT).

"JHT kita bisa menang, saya termasuk orang yang percaya bahwa presiden Jokowi kalau rakyat bergerak, dia akan mendengar. Kasus JHT itu menjelaskan bahwa beliau mendengar. Tapi kalau kita diam, maka kita akan mengalami pemiskinan secara struktural," ujar dia.

Infografis Naik Turun Harga BBM Subsidi Era Jokowi
Infografis Naik Turun Harga BBM Subsidi Era Jokowi (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya