PSI Pecat Suprapti Penjual Dawet Gadungan di Tragedi Kanjuruhan

Sosok wanita di balik voice note kesaksian penjual dawet tentang Tragedi Kanjuruhan akhirnya terungkap. Penjual dawet gadungan di Stadion Kanjuruhan itu merupakan kader PSI Malang bernama Suprapti Fauziah.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 13 Okt 2022, 19:13 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2022, 19:13 WIB
Suprapti Fauziah penjual dawet gadungan meminta maaf ke keluarga korban tragedi Kanjuruhan (foto : capture video Aremania Culture)
Suprapti Fauziah penjual dawet gadungan meminta maaf ke keluarga korban tragedi Kanjuruhan (foto : capture video Aremania Culture)

Liputan6.com, Jakarta - Sosok penjual dawet yang kesaksiannya viral dalam tragedi Kanjuruhan terungkap. Penjual dawet gadungan itu merupakan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bernama Suprapti Fauziah.

Suprapti dikabarkan sudah mengundurkan diri dari PSI karena malu telah memfitnah Aremania mabuk saat tragedi Kanjuruhan.

Namun hal itu dibantah Juru Bicara DPP PSI, Dedek Prayudi. Pria yang akrab disapa Uki ini menyatakan bahwa Suprapti tidak mengundurkan diri, melainkan dipecat dari PSI.

“Yang bersangkutan sudah otomatis dicabut keanggotaannya. Apakah kami akan mengambil langkah lebih jauh, kami sedang diskusikan itu secara internal,” kata Uki kepada Liputan6.com, Kamis (13/10/2022).

Uki menyebut PSI sangat kecewa dan terluka dengan sikap Suprapti dalam tragedi sepak bola Indonesia paling mematikan tersebut.

“Sangat menyakitkan ketika ada anggota kami yang justru menentang apa yang jadi sikap kami, perjuangan kami,” kata Uki.

PSI, lanjut Uki, sejak awal mendorong penuntasan tragedi Kanjuruhan dan mendesak pihak-pihak yang bertanggung jawab untuk mundur dari jabatannya.

“Sejak awal sikap PSI sudah jelas mendesak pengusutan tuntas tragedi Kanjuruhan ini. Bahkan PSI juga mendesak pihak-pihak yang menduduki jabatan struktural terkait untuk mundur," ujarnya.

"PSI juga telah instruksikan jajaran DPD PSI Kota Malang untuk membantu korban dengan segala sumber daya yang dimiliki. Tidak cuma itu, salah seorang anak korban tragedi bahkan telah diangkat jadi anak asuh oleh Ketum PSI,” ucap Uki memungkasi.

Sebelumnya, sebuah voice note kesaksian perempuan yang mengaku penjual dawet di Stadion Kanjuruhan Malang viral di media sosial. Penjual dawet gadungan yang belakangan diketahui identitasnya ini menyebut bahwa Aremania banyak yang mabuk saat tragedi Kanjuruhan terjadi.

"Wong suporter sakdurunge wis ngombe kabeh. Yang meninggal pun itu banyak yang berbau alkohol," kata wanita mengaku penjual dawet itu dalam sebuah rekaman suara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Penjual Dawet Gadungan Meminta Maaf

Penjual dawet gadungan di Stadion Kanjuruhan, Fauziah Suprapti (Foto : Capture Aremania Culture)
Penjual dawet gadungan di Stadion Kanjuruhan, Fauziah Suprapti (Foto : Capture Aremania Culture)

Sosok di balik suara penjual dawet gadungan di Stadion Kanjuruhan akhirnya terungkap. Ia adalah Suprapti Fauziah, pernah jadi kader PSI Malang. Perempuan itu datang ke rumah salah satu korban tragedi Kanjuruhan untuk meminta maaf secara langsung.

Momen Suprapti Fauziah meminta maaf itu diunggah akun media sosial Aremania Culture. Suprapti meminta maaf ke keluarga Sam Nawi Curva Nord, salah satu korban tragedi Kanjuruhan. Ia tampak duduk bersimpuh menghadap keluarga korban di kawasan Singosari, Kabupaten Malang.

"Saya Bu Prapti mohon maaf karena voice note yang beredar kemarin, saya tidak ada tujuan apapun untuk menjelekkan nama almarhum," kata Suprapti kepada keluarga korban.

"Demi Allah saya Lillahi Ta'ala meminta maaf kepada panjenengan, memohon dengan sangat bila ada kata saya yang salah ya mbak. Karena bukan tujuan saya untuk mencemarkan nama baik Mas Nawi. Tolong dimaafkan ya Mbak Eka," lanjut Suprapti.

"Untuk mas-masnya, saya juga mohon maaf sebesar-besarnya, Mbak Eka saya berterima kasih bila menerima permintaan maaf. Demi Allah tidak ada setingan apa-apa dan saya bukan suruhan siapa-siapa," ujarnya.

Suprapti kemudian bersimpuh mencium tangan perempuan bernama Eka, anggota keluarga korban Sam Nawi. Eka dan beberapa orang yang hadir kemudian menenangkan. "Sampun Bu," kata Eka sambil mengelus lengan perempuan itu.

Infografis Ragam Tanggapan Tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ragam Tanggapan Tragedi Arema di Stadion Kanjuruhan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya