Jokowi Terima Penghargaan Perdamaian Internasional dari Abu Dhabi

Penghargaan Perdamaian Internasional Imam Hasan bin Ali Tahun 2022. Penghargaan diserahkan oleh Sekjen Forum Perdamaian Abu Dhabi, Cheikhna Abdallah AlSheikh AlMahfodh Bin Bayah di Istana Merdeka, Jakarta.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 07 Nov 2022, 15:26 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2022, 15:26 WIB
Presiden Jokowi menerima penghargaan perdamaian internasional dari Abu Dhabi.
Presiden Jokowi menerima penghargaan perdamaian internasional dari Abu Dhabi. Penghargaan diberikan oleh Sekjen Forum Perdamaian Abu Dhabi, Cheikhna Abdallah AlSheikh AlMahfodh Bin Bayah. (Foto: Biro Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Penghargaan Perdamaian Internasional Imam Hasan bin Ali Tahun 2022. Penghargaan itu diserahkan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 7 November 2022.

Penghargaan dari Abu Dhabi Forum Peace Award tersebut diserahkan langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Forum Perdamaian Abu Dhabi, Cheikhna Abdallah AlSheikh AlMahfodh Bin Bayah.

“Kami di sini hari ini untuk menyerahkan Penghargaan Perdamaian Internasional Imam Hasan bin Ali 2022 yang dianugerahkan kepada Presiden Indonesia, Yang Mulia Joko Widodo. Penghargaan ini adalah pengakuan atas dedikasinya dalam mewujudkan perdamaian, termasuk kontribusi Indonesia dalam perdamaian internasional,” kata Abdallah AlSheikh AlMahfodh, seperti dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Senin, (7/11/2022).

Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara, Pratikno yang turut mendampingi Presiden Jokowi menyampaikan bahwa penghargaan ini menjadi suatu kehormatan bagi Indonesia. Sebab, Presiden Jokowi dipercaya oleh dunia sebagai pemimpin yang menyebarkan pesan dan budaya damai.

Terlebih, penghargaan ini menjunjung nama Imam Hasan bin Ali yang merupakan cucu dari Nabi Muhammad SAW.

"Ini adalah award yang sangat bergengsi menggunakan menjunjung nama Imam Hasan Bin Ali, itu adalah tadi ditegaskan cucu dari Nabi Muhammad SAW. Ini tentu saja bagi kami, bagi pemerintah, bagi Presiden Jokowi, dan juga sekaligus sebagai masyarakat Indonesia,” bangga Pratikno.

Pratikno menambahkan, penghargaan itu menjadi sesuatu yang luar biasa, sekaligus kehormatan bagi Presiden Joko Widodo karena telah dipercaya sebagai pemimpin yang menyebarkan pesan dan budaya damai untuk dunia.

Diketahui, Penghargaan Perdamaian Internasional Imam Hasan bin Ali Tahun 2022 juga telah diserahkan kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Wapres Ma’ruf mewakili Presiden Jokowi di Ruang Majlis Lt 5, Hotel Emirates Palace Abu Dhabi, pada Rabu (02/11/2022). 

“Yang diserahkan itu iya plakat. Jadi itu kan ada plakatnya, kemarin secara seremoninya kan sudah di sampaikan oleh Bapak Wapres di Abu Dhabi," terang Pratikno.

 

Jokowi Sampaikan Terima Kasih

Presiden Jokowi menerima penghargaan perdamaian internasional dari Abu Dhabi.
Presiden Jokowi menerima penghargaan perdamaian internasional dari Abu Dhabi. Penghargaan diberikan oleh Sekjen Forum Perdamaian Abu Dhabi, Cheikhna Abdallah AlSheikh AlMahfodh Bin Bayah. (Foto: Biro Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)

Menurut Pratikno, Presiden Jokowi merasa sangat berterima kasih atas penghargaan tersebut dan berharap dapat terus membantu menyelesaikan krisis pangan dan krisis energi yang sedang dihadapi dunia. 

“Kalau kita bisa menyelesaikan ini berarti kita bisa berkontribusi untuk dunia. Itu tadi yang disampaikan oleh Bapak Dr. Mahfodh mengenai penghargaan ini. Sekali lagi Bapak Presiden menyampaikan terima kasih atas penghargaan ini," ujar Pratikno yang mewakili presiden.

"Sekaligus juga mempererat hubungan antara Indonesia dan Persatuan Emirat Arab dan sekaligus memberikan semangat bagi kita semuanya untuk mensukseskan pelaksanaan G20 bagi perdamaian dan kemakmuran dunia," dia menutup.

Tentang Penghargaan

Penghargaan yang diberikan kepada Presiden Jokowi merupakan penghargaan yang diberikan secara terus menerus setiap tahunnya kepada pemimpin, cendekiawan, maupun pemikir muslim atas inisiatif dan karya ilmiah mereka dalam menciptakan budaya damai dan mengakar nilainya di masyarakat dengan penuh damai. 

Penghargaan tersebut pertama kali diberikan pada tahun 2015 dan disematkan kepada Wahiduddin Khan, seorang intelektual India, atas kontribusinya dalam memerangi mentalitas kekerasan dan perang atas nama agama.

Kemudian, penghargaan kedua diberikan pada tahun 2016 untuk National Interfaith Peace Platform di Afrika Tengah atas perannya dalam memulihkan masyarakat dan memperkuat nilai-nilai perdamaian melalui caranya sendiri dan komunikasi langsung dengan warga setelah perang saudara di Republik Afrika Tengah sejak 2012. 

Penghargaan selanjutnya, diberikan pada tahun 2017 dan diterima oleh inisiatif "Egyptian Family House", sebagai pengakuan atas perannya dalam mendorong koeksistensi antarumat beragama. 

Lalu, penghargaan 2018 diterima oleh Presiden Eritrea Isaias Afwerki dan Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed, sebagai pengakuan atas peran sentral mereka dalam mengakhiri konflik yang telah berlangsung lama antara negara mereka dan mempromosikan nilai-nilai toleransi dan koeksistensi.

Pada tahun 2019, Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia, Sheikh Dr. Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa, menerima penghargaan Internasional Imam Hassan bin Ali sebagai pengakuan atas upaya globalnya yang luar biasa dalam mempromosikan perdamaian dan toleransi di seluruh dunia. 

Kemudian, pada Tahun 2020 penghargaan ini diberikan kepada The Frontline Heroes Office dari PEA atas perhatian mereka terhadap individu-individu yang bekerja di garis terdepan.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut yaitu Duta Besar Persatuan Emirat Arab untuk Indonesia Abdulla Salem Aldhaheri serta Saeed Marhoon Alnaebi dari Forum Perdamaian Abu Dhabi.

Infografis Ragam Tanggapan Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ragam Tanggapan Kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya