Jokowi Terima Potongan Tumpeng Pertama dari Megawati

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan potongan pertama tumpeng HUT ke-50 PDIP kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 10 Jan 2023, 13:23 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2023, 13:23 WIB
Jokowi - Ma'ruf Hadiri Pembukaan Rakernas PDIP
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) memotong tumpeng disaksikan Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin (ketiga kiri) saat pembukaan Rakernas I dan HUT ke-47 PDIP di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Jumat (10/1/2020). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan potongan pertama tumpeng HUT ke-50 PDIP kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Tumpeng pertama untuk Bapak Presiden Jokowi,” ujar pembawa acara.

Selanjutanya Megawati memotong tumpeng kedua dan memberikannya kepada Wapres Ma’ruf Amin.

Selain Jokowi-Ma’ruf, Megawati naik ke atas panggung untuk prosesi pemotongan tumpeng juga ditemani Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Prananda Prabowo hingga Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Ketua Umum PDIP Perjuangan Megawati Soekarno Putri mengawali pidato politiknya dengan meminta seluruh kader PDIP berdiri.

“Bagi yang merasa PDIP berdiri,” kata Megawati di Puncak Perayaan HUT PDIP, Selasa (10/1/2023).

Seluruh kader, termasuk Presiden Joko Widodo ikut berdiri. Megawati meminta berdiri untuk melakukan salam pancasila bersama.

“Yang tamu gak usah berdiri, tapi yang sudah bounding ya berdiri,” ujar Megawati

“Salam pancasila, merdeka merdeka merdeka,” teriak Mega.

Sindir Partai yang Dompleng Dukungan Capres ke Kader PDIP

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di ajang Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDIP Tahun 2021 yang dilaksanakan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022). (Foto: Dokumentasi PDIP).

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyindir partai politik yang mendompleng dukungan calon presiden kepada kader PDIP. Megawati heran, seakan partai politik tersebut tidak punya kader sendiri yang bisa didukung sebagai calon presiden.

"Aku sampai liatin aku bilang orang berpolitik kok kayak gitu. Emang enggak punya kader sendiri? yang keras dong," ujar Megawati saat pidato HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (10/1/2023).

Megawati pun mempertanyakan apakah aturan soal pencapresan di KPU masih seperti pemilu sebelumnya.

"Iya dompleng-dompleng aturannya piye toh aku tanya Hasto, KPU aturannya dah lain? 'ga bu masih sama' jadi samanya gimana to," katanya menirukan pembicaraan dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Megawati menegaskan, aturan pencalonan presiden adalah calon presiden dan calon wakil presiden diusung oleh partai atau gabungan partai politik.

Kalau memang partai politik mendompleng kader partai lain khususnya PDIP, seperti partai tersebut punya kader yang mumpuni.

"Sorry aduh gawat dah. Kalau kayak gini konotasinya partai kayak enggak punya kader coba bayangin padahal jelas pemilu ada calon itu ada," kata Megawati.

Infografis 7 Perintah Megawati untuk Kader Jelang HUT ke-50 PDIP. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 7 Perintah Megawati untuk Kader Jelang HUT ke-50 PDIP. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya