Liputan6.com, Jakarta - Aliansi Masyarakat Jakarta (AMJ) melakukan aksi demonstrasi dan menanyakan kelanjutan proses penanganan kasus dugaan korupsi proyek balap mobil Formula E. Menurut AMJ, kasus tersebut telah dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), namun hingga saat ini lemba antirasuah itu seakan tidak serius.
Koordinator AMJ Al-Ghazali mengungkapkan, bahwa pihaknya juga mempertanyakan keberanian KPK dalam mengusut kasus dugaan korupsi Formula E yang merugikan keuangan negara. Al-Ghazali meyakini, kasus itu diduga turut melibatkam eks Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan.
Baca Juga
“Ada dugaan kongkalikong Jakpro dalam melaksanakan Formula E semestinya sudah terbongkar namun KPK masih mengulur waktu yang hanya menimbulkan opini liar yang muncul di tengah masyarakat,” ujar Al-Ghazali saat menggelar aksi di gedung KPK Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Advertisement
Al-Ghazali mendesak KPK, sebagai institusi independen yang dipercaya rakyat dalam pemberantasan korupsi, harus bergerak cepat dalam mengungkap kasus korupsi.
“Jangan sampai kinerjanya dipersoalkan oleh rakyat. Ada apa KPK?,” heran Al-Ghazali.
Al-Ghazali percaya, saat ini publik sudah terus bertanya karena prosesnya begitu lama namun sampai saat ini belum ada tersangka dan terkesan hanya jalan di tempat,
“Tahap penyelidikan dan entah kapan akan naik ke penyidikan,” kritik Al-Ghazali.
Jadi Opini Liar
Al-Ghazali mengatakan, opini liar masyarakat semakin tak terbendung. Selain dianggap tak punya nyali, diduga ada intervensi pihak tertentu sehingga KPK tidak segera mengusut dugaan korupsi tersebut.
“Tentu, sangat membahayakan apabila anggapan masyarakat itu menjadi pembenaran untuk menyudutkan KPK,” tegas dia.
Untuk itu, pihaknya meminta agar KPK tegak lurus di atas kepentingan mulia untuk memberantas korupsi tanpa pandang bulu untuk menyeret siapapun yang terlibat.
“Jangan sampai menjadi track record jelek bahwa KPK gagal dalam mengusut kasus dugaan penyelewengan anggaran penyelenggara Formula E,” Al-Ghazali menandasi.
Advertisement